– Rencana kenaikan harga BBM mendapat penolakan dari sejumlah pihak. Di Kabupaten Kudus, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menggelar aksi demo di DPRD
, sembari mengusung sejumlah spanduk berisi kecaman.
, beberapa spanduk tersebut ditulis di kardus dan kertas. Di antaranya "BBM naik kami menjerit", "Rakyate yo dipikirno", "Butuh pawang minyak bukan pawang hujan", "Dipaksa sehat di negara yang sakit", dan lainnya.
”Kami bawa spanduk itu sebagai bentuk suara kami. Kami juga menyuarakan suara rakyat," kata koordinator aksi, Muhammad Eko Prastyo, Selasa (30/8/2022).
Puluhan mahasiswa itu akhirnya berhasil masuk ke gedung DPRD Kudus. Mereka mendesak DPRD menyampaikan aspirasi agar BBM tak jadi dinaikkan.
Selain itu juga menolak kenaikan tarif dasar listrik, dan ingin pemerintah memberantas mafia tambang di Indonesia dan mafia migas.
Selain itu juga menolak kenaikan tarif dasar listrik, dan ingin pemerintah memberantas mafia tambang di Indonesia dan mafia migas.”Kenaikan listrik dan BBM membuat masyarakat terdampak. Apalagi harga sembako saat ini sudah naik. Pemerintah perlu mengkaji supaya masyarakat kecil tidak menderita," ujarnya.
Lebih lanjut, menurutnya efisiensi anggaran refokusing RAPBN juga harus diperhatikan. Selain itu, pemberantasan mafia migas yang merugikan rakyat harus dilakukan. ”Supaya tidak merugikan rakyat. Kasihan rakyat," imbuhnya. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_312192" align="alignleft" width="1280"]

Salah satu spanduk yang dibawa mahasiswa dalam demo tolak BBM di Kudus. (Murianews/Vega Ma’arijil Ula)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Rencana kenaikan harga BBM mendapat penolakan dari sejumlah pihak. Di Kabupaten Kudus, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menggelar aksi demo di DPRD
Kudus, sembari mengusung sejumlah spanduk berisi kecaman.
Pengamatan
Murianews, beberapa spanduk tersebut ditulis di kardus dan kertas. Di antaranya "BBM naik kami menjerit", "Rakyate yo dipikirno", "Butuh pawang minyak bukan pawang hujan", "Dipaksa sehat di negara yang sakit", dan lainnya.
”Kami bawa spanduk itu sebagai bentuk suara kami. Kami juga menyuarakan suara rakyat," kata koordinator aksi, Muhammad Eko Prastyo, Selasa (30/8/2022).
Baca: Tolak BBM Naik, HMI Geruduk DPRD Kudus
Puluhan mahasiswa itu akhirnya berhasil masuk ke gedung DPRD Kudus. Mereka mendesak DPRD menyampaikan aspirasi agar BBM tak jadi dinaikkan.
Selain itu juga menolak kenaikan tarif dasar listrik, dan ingin pemerintah memberantas mafia tambang di Indonesia dan mafia migas.
”Kenaikan listrik dan BBM membuat masyarakat terdampak. Apalagi harga sembako saat ini sudah naik. Pemerintah perlu mengkaji supaya masyarakat kecil tidak menderita," ujarnya.
Baca: Demonstran Penolak Kenaikan BBM di Kudus Merangsek Masuk DPRD
Lebih lanjut, menurutnya efisiensi anggaran refokusing RAPBN juga harus diperhatikan. Selain itu, pemberantasan mafia migas yang merugikan rakyat harus dilakukan. ”Supaya tidak merugikan rakyat. Kasihan rakyat," imbuhnya.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Ali Muntoha