Elpiji 3 Kg di Kudus Sulit Dicari, Jika Ada Harganya Mahal
Vega Ma'arijil Ula
Selasa, 6 September 2022 12:47:07
MURIANEWS, Kudus – Keberadaan elpiji 3 kg di Kabupaten
Kudus, Jawa Tengah, beberapa hari terakhir sulit didapat. Para pedagang kecil mengeluh, karena jika ada stoknya harganya menjadi mahal antara Rp 23 ribu sampai Rp 25 ribu di pengecer.
Murianews menyambangi sejumlah pedagang kaki lima di Jalan Menur, Desa Nganguk, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Mereka rata-rata mengeluh sulit mendapat elpiji bersubsidi tersebut.
Ipang Saputra, pedagang kentang goreng dan cimol mengaku sudah kesulitan mendapatkan elpiji 3 kilogram sejak lima hari lalu. Bahkan dia mengaku pernah sehari tak bisa berjualan karena tidak mendapat gas.
”Hari ini dapat gas, tetapi harganya Rp 23 ribu. Harga segitu bisa dibilang mahal. Mungkin karena langka, kalau dahulu ya mudah dapatnya," katanya, Selasa (6/9/2022).
Baca: Atasi Kelangkaan Elpiji, Kudus Segera Keluarkan Regulasi KhususLebih lanjut, dia pernah mencari hingga ke empat lokasi. Tetapi pengecer yang disambangi olehnya tidak memiliki stok elpiji 3 kilogram.
”Beberapa hari lalu sempat ngalami muter di empat tempat tetapi kosong semua," sambungnya.
Selain itu, dia juga pernah mendapatkan gas elpiji 3 kilogram dengan harga tinggi. Yakni Rp 25 ribu per tabungnya.
”Dalam sehari saya membutuhkan satu tabung. Itu untuk menggoreng 3 kilogram cimol dan 18 kilogram kentang," imbuhnya.
Baca: Sri Mulyani Geram, Elpiji 3 Kg Banyak Dinikmati Orang Kaya Pedagang lain, Edy Wardoyo mengatakan hal serupa. Dia kesulitan mendapatkan elpiji 3 kilogram sejak sepuluh hari terakhir.”Saat dapat itu harganya Rp 23 ribu. Pernah juga dapat di harga Rp 25 ribu per tabung. Hitungannya mahal karena normalnya itu Rp 18 ribu sampai Rp 20 ribu," terangnya.Kondisi itu dirasa menyulitkan dirinya. Karena menurutnya ketika pembeli sedang ramai tetapi kehabisan gas elpiji justru menyulitkannya.”Semoga pemerintah bisa memperhatikan orang-orang kecil seperti kami," imbuhnya.https://youtu.be/LiHycge0YB8Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_314124" align="alignleft" width="1280"]

Pedagang kecil di Jalan Menur Kudus menggunakan elpiji subsidi untuk memasak dagangan. (Murianews/Vega Ma'arijil Ula)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Keberadaan elpiji 3 kg di Kabupaten
Kudus, Jawa Tengah, beberapa hari terakhir sulit didapat. Para pedagang kecil mengeluh, karena jika ada stoknya harganya menjadi mahal antara Rp 23 ribu sampai Rp 25 ribu di pengecer.
Murianews menyambangi sejumlah pedagang kaki lima di Jalan Menur, Desa Nganguk, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Mereka rata-rata mengeluh sulit mendapat elpiji bersubsidi tersebut.
Ipang Saputra, pedagang kentang goreng dan cimol mengaku sudah kesulitan mendapatkan elpiji 3 kilogram sejak lima hari lalu. Bahkan dia mengaku pernah sehari tak bisa berjualan karena tidak mendapat gas.
”Hari ini dapat gas, tetapi harganya Rp 23 ribu. Harga segitu bisa dibilang mahal. Mungkin karena langka, kalau dahulu ya mudah dapatnya," katanya, Selasa (6/9/2022).
Baca: Atasi Kelangkaan Elpiji, Kudus Segera Keluarkan Regulasi Khusus
Lebih lanjut, dia pernah mencari hingga ke empat lokasi. Tetapi pengecer yang disambangi olehnya tidak memiliki stok elpiji 3 kilogram.
”Beberapa hari lalu sempat ngalami muter di empat tempat tetapi kosong semua," sambungnya.
Selain itu, dia juga pernah mendapatkan gas elpiji 3 kilogram dengan harga tinggi. Yakni Rp 25 ribu per tabungnya.
”Dalam sehari saya membutuhkan satu tabung. Itu untuk menggoreng 3 kilogram cimol dan 18 kilogram kentang," imbuhnya.
Baca: Sri Mulyani Geram, Elpiji 3 Kg Banyak Dinikmati Orang Kaya
Pedagang lain, Edy Wardoyo mengatakan hal serupa. Dia kesulitan mendapatkan elpiji 3 kilogram sejak sepuluh hari terakhir.
”Saat dapat itu harganya Rp 23 ribu. Pernah juga dapat di harga Rp 25 ribu per tabung. Hitungannya mahal karena normalnya itu Rp 18 ribu sampai Rp 20 ribu," terangnya.
Kondisi itu dirasa menyulitkan dirinya. Karena menurutnya ketika pembeli sedang ramai tetapi kehabisan gas elpiji justru menyulitkannya.
”Semoga pemerintah bisa memperhatikan orang-orang kecil seperti kami," imbuhnya.
https://youtu.be/LiHycge0YB8
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Ali Muntoha