Harga Telur di Kudus Stabil, Produsen Kue Mulai Genjot Produksi
Vega Ma'arijil Ula
Selasa, 20 September 2022 11:54:54
MURIANEWS, Kudus – Harga telur di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah sudah stabil di angka Rp 25 ribu per kilogram. Harga tersebut berdampak positif bagi pengusaha kue karena dapat menggenjot produksi.
Sugiharto, pengusaha kue kering di Kudus mengaku bersyukur dengan adanya penurunan harga telur. Sebab, dia dapat kembali menggenjot produksi.
”Kami dapat kembali menggenjot produksi dan juga menambah omzet. Karena kalau harga telur menurun seperti ini kami bahan bakunya kan murah, sehingga dapat membuat produk lebih banyak," katanya, Selasa (20/9/2022).
Keuntungan yang diperoleh juga dirasa lebih baik dibandingkan saat harga telur masih Rp 31 ribu per kilogram. Tak hanya itu, produksi penggunaan telur saat ini menghabiskan 12 kerat dengan jumlah 1 keratnya 25 kilogram.
”Kalau dahulu saat harga telur masih Rp 31 ribu per kilogram, saya hanya menghabiskan tujuh kerat telur saja," sambungnya.
Baca: Kudus Tambah Rumah Pompa untuk Cegah Banjir TahunanDia menjelaskan, saat harga telur masih mahal, dia tidak berani memproduksi kue dalam jumlah besar. Dia hanya memproduksi kue kering saat ada pesanan saja.
”Tetapi kalau sekarang saya sudah berani meminta pelanggan saya agar kulakan lagi ke saya," ujarnya.
”Tetapi kalau sekarang saya sudah berani meminta pelanggan saya agar kulakan lagi ke saya," ujarnya.Sementara itu, pengusaha kue asal Kudus, Zamris Anwar mengatakan hal yang sama. Menurutnya, turunnya harga telur tersebut membuatnya kembali memproduksi dengan jumlah banyak.”Kalau harga bahan bakunya stabil seperti ini kan enak. Kami dapat memproduksi dalam jumlah banyak. Selain itu keuntungannya juga lumayan," sambungnya.
Baca:Sempat Mahal, Harga Telur di Kudus Mulai Turun jadi Rp 25 RibuZamris menambahkan, saat harga telur masih Rp 31 ribu per kilogram, dia sempat mengurangi penggunaan telur untuk produk kue keringnya. Karena dia juga harus menghitung agar tetap mendapatkan keuntungan.”Memang kualitas produknya dapat menurun. Tetapi rasanya masih sama," jelasnya.https://youtu.be/db_jk_Vk9vsReporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_318290" align="alignleft" width="1280"]

Pekerja menyelesaikan pembuatan roti di salah satu toko roti di Kudus. (Murianews/Vega Ma'arijil Ula)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Harga telur di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah sudah stabil di angka Rp 25 ribu per kilogram. Harga tersebut berdampak positif bagi pengusaha kue karena dapat menggenjot produksi.
Sugiharto, pengusaha kue kering di Kudus mengaku bersyukur dengan adanya penurunan harga telur. Sebab, dia dapat kembali menggenjot produksi.
”Kami dapat kembali menggenjot produksi dan juga menambah omzet. Karena kalau harga telur menurun seperti ini kami bahan bakunya kan murah, sehingga dapat membuat produk lebih banyak," katanya, Selasa (20/9/2022).
Keuntungan yang diperoleh juga dirasa lebih baik dibandingkan saat harga telur masih Rp 31 ribu per kilogram. Tak hanya itu, produksi penggunaan telur saat ini menghabiskan 12 kerat dengan jumlah 1 keratnya 25 kilogram.
”Kalau dahulu saat harga telur masih Rp 31 ribu per kilogram, saya hanya menghabiskan tujuh kerat telur saja," sambungnya.
Baca: Kudus Tambah Rumah Pompa untuk Cegah Banjir Tahunan
Dia menjelaskan, saat harga telur masih mahal, dia tidak berani memproduksi kue dalam jumlah besar. Dia hanya memproduksi kue kering saat ada pesanan saja.
”Tetapi kalau sekarang saya sudah berani meminta pelanggan saya agar kulakan lagi ke saya," ujarnya.
Sementara itu, pengusaha kue asal Kudus, Zamris Anwar mengatakan hal yang sama. Menurutnya, turunnya harga telur tersebut membuatnya kembali memproduksi dengan jumlah banyak.
”Kalau harga bahan bakunya stabil seperti ini kan enak. Kami dapat memproduksi dalam jumlah banyak. Selain itu keuntungannya juga lumayan," sambungnya.
Baca:Sempat Mahal, Harga Telur di Kudus Mulai Turun jadi Rp 25 Ribu
Zamris menambahkan, saat harga telur masih Rp 31 ribu per kilogram, dia sempat mengurangi penggunaan telur untuk produk kue keringnya. Karena dia juga harus menghitung agar tetap mendapatkan keuntungan.
”Memang kualitas produknya dapat menurun. Tetapi rasanya masih sama," jelasnya.
https://youtu.be/db_jk_Vk9vs
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Ali Muntoha