Produksi Sampah di Kudus Diklaim Turun 22 Persen
Vega Ma'arijil Ula
Jumat, 7 Oktober 2022 14:28:40
MURIANEWS, Kudus – Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah menyebut jumlah sampah di Kudus berkurang 22 persen tahun ini. Pengurangan sampah tersebut digenjot melalui beberapa sektor.
Sri Wahjuningsih, Kepala Bidang Pembinaan dan Pengembangan Kapasitas Lingkungan Hidup Dinas PKPLH Kudus mengatakan, berkurangnya sampah sebanyak 22 persen itu terjadi di semester pertama tahun ini. Yakni terhitung sejak Januari 2022 hingga Juni 2022 tahun ini.
Menurut Nining-sapaan Sri Wahjuningsih berkurangnya sampah itu efek dari pengoptimalan Bank Sampah Unit (BSU) dan Bank Sampah Induk (BSI). Selain itu juga melalui beberapa hal, seperti mengoptimalkan pengepul dan pelapak di Kudus yang saat ini jumlahnya ada 60 orang.
”Kami juga berkoordinasi dengan sekolah adiwiyata yang sudah memiliki bank sampah. Selain itu juga lewat kreasi. Kreasi ini memanfaatkan bungkus bekas makanan dan minuman yang dikreasikan menjadi barang bernilai ekonomi seperti tas atau kerajinan tangan lainnya," katanya, Jumat (7/10/2022).
Baca: Kiriman Sampah ke TPA Kudus Bisa Turun 5 Persen Tiap Hari, Ini SebabnyaMenurut Nining, pengurangan sampah harus terus untuk meminimalisir sampah masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tanjungrejo di Desa Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus.
Menurut Nining, pengurangan sampah harus terus untuk meminimalisir sampah masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tanjungrejo di Desa Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus.Terlebih, saat ini sampah yang masuk ke TPA per harinya ada 130 ton. Sampah tersebut meliputi sampah organik dan anorganik.Nining berpendapat, sampah organik dan anorganik apabila masih dapat dimanfaatkan tentu akan menjadi hal bagus. Sehingga tidak menyebabkan TPA menjadi penuh.”Pada intinya kami ingin mengurangi sampah. Supaya tidak semua sampah dibuang ke TPA," imbuhnya. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_310536" align="alignleft" width="1280"]

Pusat daur ulang sampah Pemkab Kudus. (Murianews/Anggara Jiwandhana)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah menyebut jumlah sampah di Kudus berkurang 22 persen tahun ini. Pengurangan sampah tersebut digenjot melalui beberapa sektor.
Sri Wahjuningsih, Kepala Bidang Pembinaan dan Pengembangan Kapasitas Lingkungan Hidup Dinas PKPLH Kudus mengatakan, berkurangnya sampah sebanyak 22 persen itu terjadi di semester pertama tahun ini. Yakni terhitung sejak Januari 2022 hingga Juni 2022 tahun ini.
Menurut Nining-sapaan Sri Wahjuningsih berkurangnya sampah itu efek dari pengoptimalan Bank Sampah Unit (BSU) dan Bank Sampah Induk (BSI). Selain itu juga melalui beberapa hal, seperti mengoptimalkan pengepul dan pelapak di Kudus yang saat ini jumlahnya ada 60 orang.
”Kami juga berkoordinasi dengan sekolah adiwiyata yang sudah memiliki bank sampah. Selain itu juga lewat kreasi. Kreasi ini memanfaatkan bungkus bekas makanan dan minuman yang dikreasikan menjadi barang bernilai ekonomi seperti tas atau kerajinan tangan lainnya," katanya, Jumat (7/10/2022).
Baca: Kiriman Sampah ke TPA Kudus Bisa Turun 5 Persen Tiap Hari, Ini Sebabnya
Menurut Nining, pengurangan sampah harus terus untuk meminimalisir sampah masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tanjungrejo di Desa Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus.
Terlebih, saat ini sampah yang masuk ke TPA per harinya ada 130 ton. Sampah tersebut meliputi sampah organik dan anorganik.
Nining berpendapat, sampah organik dan anorganik apabila masih dapat dimanfaatkan tentu akan menjadi hal bagus. Sehingga tidak menyebabkan TPA menjadi penuh.
”Pada intinya kami ingin mengurangi sampah. Supaya tidak semua sampah dibuang ke TPA," imbuhnya.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Ali Muntoha