Kades se-Kudus Kompak Saweran untuk Bedah Rumah Warga Miskin
Vega Ma'arijil Ula
Senin, 10 Oktober 2022 12:41:40
MURIANEWS, Kudus – Kepala desa (kades) se-Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, kompak saweran atau iuran untuk bedah rumah milik warga miskin. Rencananya ada tiga rumah yang akan dibedah.
Salah satunya rumah milik Suhariyanto di RT 01, RW 01, Desa Singocandi, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Pengamatan
Murianews, rumah tersebut berukuran sekitar 6x7 meter. Rumah tersebut kondisinya sudah tidak layak karena bagian atapnya sudah tidak utuh.
Kepala Desa Singocandi, Hendra Rizqi Aprilyanto mengatakan, pembangunan rumah tersebut senilai Rp 15 juta. Dananya didapatkan dari iuran Kepala Desa se-Kabupaten Kudus beserta donasi dari Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kudus, Adrian.
Lebih lanjut, jumlah dana yang terkumpul dari iuran tersebut sejumlah Rp 50 juta. Jumlah tersebut dialokasikan ke tiga rumah. Salah satunya rumah yang berada di Desa Singocandi. Sedangkan dua rumah lainnya masih dicari.
”Diawali dari Pak Kajari Kudus, Pak Ardian yang ingin melakukan kegiatan sosial bagi warga yang rumahnya tidak layak huni dan tidak dapat diperbaiki menggunakan Dana Desa. Kemudian bersama-sama kepala desa se-Kudus iuran seikhlasnya," katanya, Senin (10/10/2022).
Baca: Bahagianya Kusrini, Rumahnya Jadi Lebih Nyaman Usai Dibedah Sukun dan Kodim Kudus
Hendra Rizqi menjelaskan, pembangunan rumah di Desa Singocandi tersebut tidak dapat dianggarkan menggunakan Dana Desa lantaran sertifikat tanahnya masih atas nama keluarga. Sehingga pembangunan rumah tersebut idilakukan dengan cara iuran seikhlasnya.”Pak Kajari (Ardian, red) akhirnya memilih rumah ini untuk diperbaiki karena kondisi atapnya sudah tidak ada, dan hanya diberi terpal," sambungnya.Pihaknya memperkirakan rumah tersebut selesai dalam waktu satu bulan. Jika pembiayaan sebesar Rp 15 juta itu masih kurang, akan diberi tambahan lagi.”Paling tidak satu bulan selesai. Kalau misal masih ada kekurangan pembiayaan akan kami tambah sedikit. Intinya satu rumah anggarannya Rp 15 juta sampai Rp 20 juta," imbuhnya.Sementara itu, pemilik rumah, Suhariyanto mengaku senang rumahnya dibedah. Dia berterimakasih kepada beberapa pihak yang telah membantu. ”Saya senang dan merasa terharu. Semoga menjadi berkah bagi semua," imbuhnya.https://youtu.be/YMUCQSITIPoReporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_323412" align="alignleft" width="1280"]

Pekerja membersihkan puing rumah di Desa Singocandi, Kudus yang dibedah dari iuran para kades. (Murianews/Vega Ma'arijil Ula)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Kepala desa (kades) se-Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, kompak saweran atau iuran untuk bedah rumah milik warga miskin. Rencananya ada tiga rumah yang akan dibedah.
Salah satunya rumah milik Suhariyanto di RT 01, RW 01, Desa Singocandi, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Pengamatan
Murianews, rumah tersebut berukuran sekitar 6x7 meter. Rumah tersebut kondisinya sudah tidak layak karena bagian atapnya sudah tidak utuh.
Kepala Desa Singocandi, Hendra Rizqi Aprilyanto mengatakan, pembangunan rumah tersebut senilai Rp 15 juta. Dananya didapatkan dari iuran Kepala Desa se-Kabupaten Kudus beserta donasi dari Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kudus, Adrian.
Lebih lanjut, jumlah dana yang terkumpul dari iuran tersebut sejumlah Rp 50 juta. Jumlah tersebut dialokasikan ke tiga rumah. Salah satunya rumah yang berada di Desa Singocandi. Sedangkan dua rumah lainnya masih dicari.
”Diawali dari Pak Kajari Kudus, Pak Ardian yang ingin melakukan kegiatan sosial bagi warga yang rumahnya tidak layak huni dan tidak dapat diperbaiki menggunakan Dana Desa. Kemudian bersama-sama kepala desa se-Kudus iuran seikhlasnya," katanya, Senin (10/10/2022).
Baca: Bahagianya Kusrini, Rumahnya Jadi Lebih Nyaman Usai Dibedah Sukun dan Kodim Kudus
Hendra Rizqi menjelaskan, pembangunan rumah di Desa Singocandi tersebut tidak dapat dianggarkan menggunakan Dana Desa lantaran sertifikat tanahnya masih atas nama keluarga. Sehingga pembangunan rumah tersebut idilakukan dengan cara iuran seikhlasnya.
”Pak Kajari (Ardian, red) akhirnya memilih rumah ini untuk diperbaiki karena kondisi atapnya sudah tidak ada, dan hanya diberi terpal," sambungnya.
Pihaknya memperkirakan rumah tersebut selesai dalam waktu satu bulan. Jika pembiayaan sebesar Rp 15 juta itu masih kurang, akan diberi tambahan lagi.
”Paling tidak satu bulan selesai. Kalau misal masih ada kekurangan pembiayaan akan kami tambah sedikit. Intinya satu rumah anggarannya Rp 15 juta sampai Rp 20 juta," imbuhnya.
Sementara itu, pemilik rumah, Suhariyanto mengaku senang rumahnya dibedah. Dia berterimakasih kepada beberapa pihak yang telah membantu. ”Saya senang dan merasa terharu. Semoga menjadi berkah bagi semua," imbuhnya.
https://youtu.be/YMUCQSITIPo
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Ali Muntoha