Korban Meninggal Akibat DBD di Kudus Didominasi Anak-Anak
Vega Ma'arijil Ula
Rabu, 12 Oktober 2022 13:12:30
MURIANEWS, Kudus – Sebanyak enam orang meninggal dunia akibat demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah tahun ini. Mayoritas korban didominasi anak-anak.
Sebanyak enam kasus kematian itu terjadi pada rentang waktu Januari 2022 hingga Agustus 2022. Rinciannya pada Januari satu kasus meninggal, kemudian pada Februari ada dua kasus meninggal.
April ada satu kasus kematian, berlanjut di bulan Mei ada satu kasus kematian, dan di Juni satu kasus kematian. Sedangkan di Maret, Juli dan Agustus tidak terdapat kasus kematian akibat DBD.
”Rata-rata anak-anak dengan usia di bawah 15 tahun. Karena imunitasnya lebih lemah," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus Darsono, Rabu (12/10/2022).
Ia menyebutkan, penyebab kematian itu lantaran keterlambatan penanganan. Salah satunya menganggap gejala panas yang berkepanjangan sebagai panas yang biasa.
”Salah satu gejala DBD itu kan badannya panas selama tiga hingga tujuh hari. Tetapi dianggap panas biasa dan tidak segera diperiksa ke fasilitas kesehatan, sehingga terlambat penanganannya," sambungnya.
Baca: DBD Telah Serang Ratusan Warga Kudus, Enam MeninggalDarsono menjelaskan, ada beberapa gejala dari DBD. Di antaranya panas berkepanjangan selama tiga hingga tujuh hari, mual, pusing, nafsu makan menurun, dan pegal-pegal.”Saran kami begitu ada gejala panas langsung diberobatkan. Segera dibawa ke puskesmas atau fasilitas kesehatan lainnya," terangnya.Menurutnya, enam kasus kematian tergolong tinggi. Pihaknya berharap tidak ada lagi penambahan kasus kematian di tahun ini akibat DBD. ”Harapannya jangan sampai ada yang meninggal lagi," imbuhnya. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_277447" align="alignleft" width="1280"]

Petugas melakukan fogging di salah satu desa di Kabupaten Kudus belum lama ini. (Murianews/Vega Ma'arijil Ula)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Sebanyak enam orang meninggal dunia akibat demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah tahun ini. Mayoritas korban didominasi anak-anak.
Sebanyak enam kasus kematian itu terjadi pada rentang waktu Januari 2022 hingga Agustus 2022. Rinciannya pada Januari satu kasus meninggal, kemudian pada Februari ada dua kasus meninggal.
April ada satu kasus kematian, berlanjut di bulan Mei ada satu kasus kematian, dan di Juni satu kasus kematian. Sedangkan di Maret, Juli dan Agustus tidak terdapat kasus kematian akibat DBD.
”Rata-rata anak-anak dengan usia di bawah 15 tahun. Karena imunitasnya lebih lemah," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus Darsono, Rabu (12/10/2022).
Ia menyebutkan, penyebab kematian itu lantaran keterlambatan penanganan. Salah satunya menganggap gejala panas yang berkepanjangan sebagai panas yang biasa.
”Salah satu gejala DBD itu kan badannya panas selama tiga hingga tujuh hari. Tetapi dianggap panas biasa dan tidak segera diperiksa ke fasilitas kesehatan, sehingga terlambat penanganannya," sambungnya.
Baca: DBD Telah Serang Ratusan Warga Kudus, Enam Meninggal
Darsono menjelaskan, ada beberapa gejala dari DBD. Di antaranya panas berkepanjangan selama tiga hingga tujuh hari, mual, pusing, nafsu makan menurun, dan pegal-pegal.
”Saran kami begitu ada gejala panas langsung diberobatkan. Segera dibawa ke puskesmas atau fasilitas kesehatan lainnya," terangnya.
Menurutnya, enam kasus kematian tergolong tinggi. Pihaknya berharap tidak ada lagi penambahan kasus kematian di tahun ini akibat DBD. ”Harapannya jangan sampai ada yang meninggal lagi," imbuhnya.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Ali Muntoha