Di tahun 2022 hingga Oktober 2022 tercatat sudah ada 332 warga Kudus yang diterbangkan bekerja di luar negeri. Jumlah tersebut mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu.
menghimpun data jumlah warga Kudus yang menjadi TKI. Pada tahun 2020 hanya ada 41 warga Kudus yang menjadi TKI. Kemudian di tahun 2021 naik menjadi 92 orang.
”Dua tahun lalu jumlah yang menjadi TKI lebih sedikit karena adanya pandemi Covid-19. Di tahun ini sudah lebih banyak sejumlah 322 orang," kata Kabid Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Dinas Tenagakerja Perindustrian Koperasi dan UKM (Disnaker Perinkop dan UKM) Kudus, Agus Sumarsono, Kamis (27/10/2022).
Mulai banyaknya warga Kudus yang menjadi TKI itu karena sudah melandainya pandemi Covid-19. Sehingga beberapa negara sudah mulai membuka jalur tenaga migran dari Indonesia.
”Ibaratnya dua tahun pintu bagi TKI kan ditutup. Sekarang sudah boleh lagi. Memang tidak dapat dipungkiri menjadi TKI di luar negeri masih diminati," sambungnya.
Lebih lanjut, Agus menyampaikan warga Kudus yang bekerja ke luar negeri kebanyakan diisi perempuan yang bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART). Sedangkan bagi laki-laki lebih sering menuju ke manufaktur atau pabrik.Negara tujuan beragam. Mulai dari Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Arab, Taiwan, dan negara lainnya.Soal alasan bekerja sebagai TKI, yakni karena faktor ekonomi. Salah satunya memperbaiki kesejahteraan hidup menjadi lebih baik.”Alasannya bekerja ke luar negeri karena faktor ekonomi. Terutama untuk yang laki-laki itu ingin cari modal yang lebih banyak," imbuhnya.Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha
Murianews, Kudus – Jumlah warga Kabupaten Kudus, Jawa Tengah yang menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) naik drastis di tahun 2022 ini. Hal ini seiring dengan mulai meredanya penyebaran Covid-19.
Di tahun 2022 hingga Oktober 2022 tercatat sudah ada 332 warga Kudus yang diterbangkan bekerja di luar negeri. Jumlah tersebut mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu.
Murianews menghimpun data jumlah warga Kudus yang menjadi TKI. Pada tahun 2020 hanya ada 41 warga Kudus yang menjadi TKI. Kemudian di tahun 2021 naik menjadi 92 orang.
”Dua tahun lalu jumlah yang menjadi TKI lebih sedikit karena adanya pandemi Covid-19. Di tahun ini sudah lebih banyak sejumlah 322 orang," kata Kabid Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Dinas Tenagakerja Perindustrian Koperasi dan UKM (Disnaker Perinkop dan UKM) Kudus, Agus Sumarsono, Kamis (27/10/2022).
Mulai banyaknya warga Kudus yang menjadi TKI itu karena sudah melandainya pandemi Covid-19. Sehingga beberapa negara sudah mulai membuka jalur tenaga migran dari Indonesia.
”Ibaratnya dua tahun pintu bagi TKI kan ditutup. Sekarang sudah boleh lagi. Memang tidak dapat dipungkiri menjadi TKI di luar negeri masih diminati," sambungnya.
Baca: Tiga Perempuan Kudus Ditangkap saat Hendak jadi TKI Ilegal di Arab
Lebih lanjut, Agus menyampaikan warga Kudus yang bekerja ke luar negeri kebanyakan diisi perempuan yang bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART). Sedangkan bagi laki-laki lebih sering menuju ke manufaktur atau pabrik.
Negara tujuan beragam. Mulai dari Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Arab, Taiwan, dan negara lainnya.
Soal alasan bekerja sebagai TKI, yakni karena faktor ekonomi. Salah satunya memperbaiki kesejahteraan hidup menjadi lebih baik.
”Alasannya bekerja ke luar negeri karena faktor ekonomi. Terutama untuk yang laki-laki itu ingin cari modal yang lebih banyak," imbuhnya.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Ali Muntoha