Kepala Desa Japan Sigit Tri Harso mengatakan, PLTS itu sudah dipasang sejak Kamis (20/10/2022) lalu. PLTS itu berasal dari bantuan gubernur sebesar Rp 150 juta dan diletakkan di satu titik.
”Kami pilih di lokasi tersebut di satu titik karena belum adanya penerangan," katanya, Sabtu (29/10/2022).
Sebelum menggunakan PLTS, kawasan wisata Rejenu menggunakan diesel. Itupun hanya di hari Kamis dan Sabtu saja saat ada acara di kawasan tersebut.
”Biasanya di malam Jumat dan malam Minggu menggunakan diesel. Terkadang warung-warung di sekitar wisata Rejenu menggunakan lilin," sambungnya.
Saat ini di kawasan wisata Rejenu terdapat delapan warung. Dengan adanya PLTS, menurutnya pedagang di sekitar wisata Rejenu menjadi terbantu.
Saat ini di kawasan wisata Rejenu terdapat delapan warung. Dengan adanya PLTS, menurutnya pedagang di sekitar wisata Rejenu menjadi terbantu.”PLTS sejauh ini baru dapat dirasakan di kawasan wisata saja. Belum menyentuh area permukiman warga. Karena jarak pemukiman warga dengan wisata Rejenu sekitar 3 kilometer," terangnya.Dia berharap keberadaan PLTS dapat bermanfaat bagi pedagang di sekitar kawasan wisata Rejenu. Sehingga dapat meminimalisir pengeluaran karena tidak lagi menggunakan mesin diesel.”Harapannya dapat bermanfaat. Karena pedagang tidak perlu mengeluarkan uang tambahan lagi seperti saat menggunakan mesin diesel," imbuhnya. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha
Murianews, Kudus – Objek wisata Air Tiga Rasa Rejenu, Desa Japan, Kecamatan Dawe, Kabupaten
Kudus, Jawa Tengah saat ini tak lagi gelap. Sebab di kawasan wisata Rejenu di RW 02 sudah terpasang pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
Kepala Desa Japan Sigit Tri Harso mengatakan, PLTS itu sudah dipasang sejak Kamis (20/10/2022) lalu. PLTS itu berasal dari bantuan gubernur sebesar Rp 150 juta dan diletakkan di satu titik.
”Kami pilih di lokasi tersebut di satu titik karena belum adanya penerangan," katanya, Sabtu (29/10/2022).
Sebelum menggunakan PLTS, kawasan wisata Rejenu menggunakan diesel. Itupun hanya di hari Kamis dan Sabtu saja saat ada acara di kawasan tersebut.
”Biasanya di malam Jumat dan malam Minggu menggunakan diesel. Terkadang warung-warung di sekitar wisata Rejenu menggunakan lilin," sambungnya.
Baca: Kisah Air Tiga Rasa dan Sumur Kehidupan di Kudus yang Ditutup Syekh Sadzali
Saat ini di kawasan wisata Rejenu terdapat delapan warung. Dengan adanya PLTS, menurutnya pedagang di sekitar wisata Rejenu menjadi terbantu.
”PLTS sejauh ini baru dapat dirasakan di kawasan wisata saja. Belum menyentuh area permukiman warga. Karena jarak pemukiman warga dengan wisata Rejenu sekitar 3 kilometer," terangnya.
Dia berharap keberadaan PLTS dapat bermanfaat bagi pedagang di sekitar kawasan wisata Rejenu. Sehingga dapat meminimalisir pengeluaran karena tidak lagi menggunakan mesin diesel.
”Harapannya dapat bermanfaat. Karena pedagang tidak perlu mengeluarkan uang tambahan lagi seperti saat menggunakan mesin diesel," imbuhnya.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Ali Muntoha