Kamis, 20 November 2025


Namun, hingga saat ini menjelang akhir tahun ketercapaiannya baru 72 persen atau Rp 2,8 miliar.

Jasiran, Direktur Apotek Pemda Kudus mengatakan ketercapaian Rp 2,8 miliar saat ini terhitung sejak Januari 2022 sampai Oktober 2022.

Pencapaian tersebut didapat dari beberapa aspek seperti penjualan obat dan penjualan alat medis, salah satunya thermo gun.

”Pencapaian paling banyak ya dari resep obat-obatan dokter. Sisanya seperti pembelian thermo gun," katanya, Jumat (11/11/2022).

Pihaknya mengakui untuk memenuhi target Rp 4 miliar terbilang berat. Terlebih saat ini hanya menyisakan 1,5 bulan jelang akhir tahun.

”Tetapi kami terus berupaya agar dapat memenuhi target. Ya caranya tetap koordinasi dengan beberapa pihak rumah sakit. Karena resep obat itu di antaranya dari RSUD Loekmono Hadi dan RS Mardirahayu," sambungnya.

Baca: Apotek Pemda Kudus Kembali Jual Obat Sirop dengan Resep DokterKendati demikian menurutnya, angka realistis yang bisa dicapai sekitar 95 persen dari target. ”Tahun lalu targetnya juga sama Rp 4 miliar. Realisasi ketercapainya Rp 3,9 miliar," terangnya.Menjamurnya apotek di Kota Kretek menjadi alasan sulitnya mencapai target setiap tahunnya.Alasan lainnya yakni beberapa pasien telah menggunakan kepesertaan BPJS Kesehatan sehingga mendapatkan rujukan pembelian obat di beberapa apotek yang telah direkomendasikan.”Mau menaikkan harga-harga obat juga tidak berani. Alasan lainnya ya karena pasien sekarang kan banyak menggunakan BPJS Kesehatan dan pengambilan obatnya sudah ditentukan di apotek mana nya," imbuhnya.Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler