Survei BPS: Angka Kemiskinan di Kudus Naik
Vega Ma'arijil Ula
Kamis, 17 November 2022 10:27:01
Murianews menghimpun data angka kemiskinan dari BPS Kudus. Hasilnya ada peningkatan angka kemiskinan di 2020 dan 2021. Sedangkan di 2022 pihak BPS Kudus belum selesai melakukan rekapitulasi data.
Ida Sofiarini, Statistisi Muda BPS Kudus mengatakan, pendataan kemiskinan ada dua macam. Yakni makro dan mikro.
Dalam hal ini pihaknya membicarakan pendataan kemiskinan makro. Yakni didasarkan pada Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) yang dilakukan dua kali dalam setahun di bulan Maret dan September.
”Kami lakukan survei pendataan kemiskinan ini secara
door to door ke 830 rumah tangga di sembilan kecamatan di Kabupaten Kudus," katanya, Kamis (17/11/2022).
Dari survei tersebut, pada tahun 2020 angka kemiskinan menyentuh 7,31 persen. Artinya ada sekitar 64 ribu warga Kudus yang masuk kategori miskin dari total jumlah penduduk di Kudus 854 ribu orang.
Baca: Ngenes, Kakek di Kudus Tinggal Sendirian di Gubuk 2×2 MeterSedangkan pada tahun 2021 angka kemiskinan mengalami kenaikan. Yakni pada tahun 2021 angka kemiskinan di Kudus menyentuh 7,6 persen atau sekitar 67 ribu penduduk Kudus masuk kategori miskin dari total jumlah penduduk sekitar 861 ribu orang.
Kriteria untuk menentukan penduduk miskin didasarkan pada garis kemiskinan. Garis kemiskinan yang dimaksud yakni pengeluaran per kapita atau per bulan tiap-tiap orang di rumah tangga.Garis kemiskinan tersebut didapatkan dari kebutuhan minimal untuk memenuhi kebutuhan. Yakni kebutuhan makanan dan kebutuhan nonmakanan.
Baca: Ribuan Warga Miskin Ekstrem di Kudus Bakal Diberi BLT DIDPada 2020 garis kemiskinannya Rp 429.666 ribu. Sedangkan pada 2021 garis kemiskinannya yakni Rp 450.992. ”Kalau pengeluarannya di bawah angka tersebut dikatakan miskin," sambungnya.Ida menambahkan, penyebab adanya kenaikan angka kemiskinan tersebut karena adanya pandemi Covid-19. Meski ada kenaikan angka kemiskinan, Ida berpendapat angka kemiskinan di Kudus masih rendah.”Kabupaten Kudus angka kemiskinannya kecil dibandingkan dengan daerah lainnya di Jawa Tengah. Di Jateng kan ada 35 kabupaten/kota. Kudus terkecil nomor empat atau urutan 32," imbuhnya.Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha
Murianews, Kudus – Angka kemiskinan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah mengalami kenaikan. Badan Pusat Statistik (BPS) Kudus mencatat kenaikan angka kemiskinan tersebut terjadi pada kurun waktu 2020 dan 2021.
Murianews menghimpun data angka kemiskinan dari BPS Kudus. Hasilnya ada peningkatan angka kemiskinan di 2020 dan 2021. Sedangkan di 2022 pihak BPS Kudus belum selesai melakukan rekapitulasi data.
Ida Sofiarini, Statistisi Muda BPS Kudus mengatakan, pendataan kemiskinan ada dua macam. Yakni makro dan mikro.
Dalam hal ini pihaknya membicarakan pendataan kemiskinan makro. Yakni didasarkan pada Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) yang dilakukan dua kali dalam setahun di bulan Maret dan September.
”Kami lakukan survei pendataan kemiskinan ini secara
door to door ke 830 rumah tangga di sembilan kecamatan di Kabupaten Kudus," katanya, Kamis (17/11/2022).
Dari survei tersebut, pada tahun 2020 angka kemiskinan menyentuh 7,31 persen. Artinya ada sekitar 64 ribu warga Kudus yang masuk kategori miskin dari total jumlah penduduk di Kudus 854 ribu orang.
Baca: Ngenes, Kakek di Kudus Tinggal Sendirian di Gubuk 2×2 Meter
Sedangkan pada tahun 2021 angka kemiskinan mengalami kenaikan. Yakni pada tahun 2021 angka kemiskinan di Kudus menyentuh 7,6 persen atau sekitar 67 ribu penduduk Kudus masuk kategori miskin dari total jumlah penduduk sekitar 861 ribu orang.
Kriteria untuk menentukan penduduk miskin didasarkan pada garis kemiskinan. Garis kemiskinan yang dimaksud yakni pengeluaran per kapita atau per bulan tiap-tiap orang di rumah tangga.
Garis kemiskinan tersebut didapatkan dari kebutuhan minimal untuk memenuhi kebutuhan. Yakni kebutuhan makanan dan kebutuhan nonmakanan.
Baca: Ribuan Warga Miskin Ekstrem di Kudus Bakal Diberi BLT DID
Pada 2020 garis kemiskinannya Rp 429.666 ribu. Sedangkan pada 2021 garis kemiskinannya yakni Rp 450.992. ”Kalau pengeluarannya di bawah angka tersebut dikatakan miskin," sambungnya.
Ida menambahkan, penyebab adanya kenaikan angka kemiskinan tersebut karena adanya pandemi Covid-19. Meski ada kenaikan angka kemiskinan, Ida berpendapat angka kemiskinan di Kudus masih rendah.
”Kabupaten Kudus angka kemiskinannya kecil dibandingkan dengan daerah lainnya di Jawa Tengah. Di Jateng kan ada 35 kabupaten/kota. Kudus terkecil nomor empat atau urutan 32," imbuhnya.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Ali Muntoha