Sabtu, 22 November 2025


Pengusaha kue kering asal Kudus, Zamris Anwar mengaku harus memutar otak akibat naiknya harga telur. Sejak akhir November 2022 lalu dirinya harus membeli telur seharga Rp 30 ribu per kilogramnya.

Dirinya mengaku terdampak kenaikan harga telur. Oleh sebab itu dirinya saat ini hanya melayani pesanan by order saja.

”Saya melayani by order saja. Ini bagian strategi saya setiap harga telur naik," katanya, Kamis (8/12/2022).

Ia menjelaskan, terkadang memang mengurangi jumlah telur di setiap pembuatan kue ketika harga telur sedang tinggi. Hal itu harus dilakukan agar dapat tetap melakukan produksi.

”Keinginannya ya harga telur dapat stabil di harga Rp 22-23 ribu per kilogramnya," ujarnya.

Imbas kenaikan harga telur turut dirasakan oleh pengusaha kue, Nurhayati. Dirinya mengaku membeli telur dengan harga tinggi sejak dua pekan terakhir dengan harga Rp 31 ribu per kilogramnya.

Baca: Jelang Nataru, Peternak di Kudus Ini Kewalahan Layani Permintaan Telur

Dirinya tidak ingin mengurangi jumlah telur untuk produk kue buatannya. Menurutnya, kualitas produk lebih utama.

”Demi menjaga kualitas produk ya gimana lagi. Khawatirnya konsumen malah kecewa," katanya, Kamis (8/12/2022).Untuk pembuatan kue, dirinya menghabiskan 10 kilogram telur. Jumlah telur tersebut dapat habis dalam kurun waktu satu hingga dua hari.”Tergantung pesanannya. Kalau seperti bolu ya membutuhkan telur dalam jumlah banyak," sambungnya.Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) seperti ini, produknya lumayan diminati. Salah satunya kue pumpkin brownies kering.”Alhamdulillah ada pesanan brownies kering. Pesanan dari beberapa daerah seperti Semarang dan Malang," imbuhnya.  Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar