Pelanggan PDAM Kudus Ada 53 Ribuan, Dianggap Sedikit
Vega Ma'arijil Ula
Jumat, 9 Desember 2022 11:10:56
Direktur Teknik Perumda Tirta Muria Kudus, Yan Laksmana mengatakan, jumlah 53.997 pelanggan yang tersebar di sembilan kecamatan itu tidak sebanding dengan jumlah warga Kabupaten Kudus yang mencapai sekitar 800 ribu orang.
”Jumlah 53.997 yang sudah menjadi pelanggan itu persentasenya baru sekitar 26 persen," katanya, Jumat (9/12/2022).
Jumlah pelanggan yang masih sedikit itu dikarenakan beberapa hal. Yakni karena tidak semua daerah di Kota Kretek terdapat jaringan air dari PDAM Kudus.
Utamanya daerah dengan letak geografis tinggi seperti Desa Colo, Kecamatan Dawe dan Desa Lau di Kecamatan Dawe.
”Kemudian faktor lainnya di daerah Kecamatan Jekulo dan Kecamatan Kaliwungu memang mayoritas warganya punya sumur dan jarang kekeringan. Makanya pelanggan di Kecamatan Jekulo dan Kaliwungu terbilang sedikit," sambungnya.
Sedangkan di Kecamatan Bae dan Kecamatan Kota saat ini sudah penuh. Sehingga tidak dapat ditambah lagi pelanggannya.
Baca: Target Laba PDAM Kudus Tahun Sudah Tercapai, Segini BesarannyaSementara itu, di daerah Kecamatan Gebog dan Kecamatan Dawe tidak dapat dipasang saluran air milik PDAM. Sebab, sudah tersedia Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas).
Sementara itu, di daerah Kecamatan Gebog dan Kecamatan Dawe tidak dapat dipasang saluran air milik PDAM. Sebab, sudah tersedia Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas).Di Kecamatan Jati pihaknya juga kesulitan mengajak warga untuk menjadi pelanggan. Sebab
mindset warga merasa masih dapat menggunakan sumur, sehingga tidak berkenan menggunakan air dari PDAM Kudus.Hal yang sama juga terjadi di Kecamatan Mejobo. Meski masih dapat ditambah pelanggannya, namun
mindset warga merasa masih dapat menggunakan sumur.”Bahkan terkadang saya sampaikan, tidak bagus kalau membangun sumur yang terlalu dekat dengan sapiteng. Tetapi mereka bilang nyatanya sehat-sehat saja. Jadinya susah kalau
mindset-nya sudah seperti itu," terangnya.Penambahan pelanggan juga sempat dicoba di Kecamatan Undaan. Tetapi di daerah Undaan masih kekurangan air baku. Sehingga pihaknya tidak berani untuk memasang.”Pernah kami coba untuk ngebor di sana, tetapi airnya payau. Selain itu kami juga harus siap dengan ketersediaan pipa, air baku, dan reservoirnya. Daerah Undaan sejauh ini sudah ada 12 ribu SR (sambungan rumah, red)," pungkasnya.https://youtu.be/gPyzfWyEZjEReporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha
Murianews, Kudus – Pelanggan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Muria, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah atau yang juga disebut PDAM Kudus saat ada 53.997 pelanggan. Jumlah itu dianggap masih sedikit.
Direktur Teknik Perumda Tirta Muria Kudus, Yan Laksmana mengatakan, jumlah 53.997 pelanggan yang tersebar di sembilan kecamatan itu tidak sebanding dengan jumlah warga Kabupaten Kudus yang mencapai sekitar 800 ribu orang.
”Jumlah 53.997 yang sudah menjadi pelanggan itu persentasenya baru sekitar 26 persen," katanya, Jumat (9/12/2022).
Jumlah pelanggan yang masih sedikit itu dikarenakan beberapa hal. Yakni karena tidak semua daerah di Kota Kretek terdapat jaringan air dari PDAM Kudus.
Utamanya daerah dengan letak geografis tinggi seperti Desa Colo, Kecamatan Dawe dan Desa Lau di Kecamatan Dawe.
”Kemudian faktor lainnya di daerah Kecamatan Jekulo dan Kecamatan Kaliwungu memang mayoritas warganya punya sumur dan jarang kekeringan. Makanya pelanggan di Kecamatan Jekulo dan Kaliwungu terbilang sedikit," sambungnya.
Sedangkan di Kecamatan Bae dan Kecamatan Kota saat ini sudah penuh. Sehingga tidak dapat ditambah lagi pelanggannya.
Baca: Target Laba PDAM Kudus Tahun Sudah Tercapai, Segini Besarannya
Sementara itu, di daerah Kecamatan Gebog dan Kecamatan Dawe tidak dapat dipasang saluran air milik PDAM. Sebab, sudah tersedia Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas).
Di Kecamatan Jati pihaknya juga kesulitan mengajak warga untuk menjadi pelanggan. Sebab
mindset warga merasa masih dapat menggunakan sumur, sehingga tidak berkenan menggunakan air dari PDAM Kudus.
Hal yang sama juga terjadi di Kecamatan Mejobo. Meski masih dapat ditambah pelanggannya, namun
mindset warga merasa masih dapat menggunakan sumur.
”Bahkan terkadang saya sampaikan, tidak bagus kalau membangun sumur yang terlalu dekat dengan sapiteng. Tetapi mereka bilang nyatanya sehat-sehat saja. Jadinya susah kalau
mindset-nya sudah seperti itu," terangnya.
Penambahan pelanggan juga sempat dicoba di Kecamatan Undaan. Tetapi di daerah Undaan masih kekurangan air baku. Sehingga pihaknya tidak berani untuk memasang.
”Pernah kami coba untuk ngebor di sana, tetapi airnya payau. Selain itu kami juga harus siap dengan ketersediaan pipa, air baku, dan reservoirnya. Daerah Undaan sejauh ini sudah ada 12 ribu SR (sambungan rumah, red)," pungkasnya.
https://youtu.be/gPyzfWyEZjE
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Ali Muntoha