Pengungsi Banjir di DPRD Kudus Mulai Terserang Batuk dan Flu
Vega Ma'arijil Ula
Selasa, 3 Januari 2023 15:43:41
Salah seorang pengungsi asal Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan, Kudus, Sumiyati mengatakan, cucunya mengalami flu sejak Senin (2/1/2023). Ia telah memeriksakan ke pihak petugas kesehatan yang berjaga kemarin.
”Ini flu sejak kemarin. Sudah diperiksa petugas kesehatan dan diberi obat," katanya, Selasa (3/1/2023).
Ia menyebut jika lokasi pengungsian diklaim nyaman. Meski demikian ia berharap banjir yang menggenangi rumahnya setinggi pinggang orang dewasa dapat segera surut.
”Keinginannya ya tetap air segera surut supaya dapat segera pulang," imbuhnya.
Ketua Tim Relawan Posko Tanggap Bencana DPRD Kudus sekaligus Ketua Komisi C DPRD Kudus, Rochim Sutopo membenarkan hal tersebut. Saat ini pengungsi memang mulai terkena batuk dan flu.
”Batuk, pilek, dan gatal-gatal juga dialami orang dewasa," katanya.
Baca: Layani Korban Banjir Kudus Kehilangan KTP, Disdukcapil Datangi PengungsianPihaknya telah menyiagakan petugas kesehatan di area DPRD Kudus. Ketersediaan obat-obatan juga tersedia.
”Nakesnya ada tiga sif. Dari Puskesmas Dawe, Puskesmas Jekulo, dan Puskesmas Bae. Karena untuk puskesmas yang wilayah kerjanya kebanjiran sedang fokus untuk mengatasi masalah di area kerjanya sendiri," sambungnya.
”Nakesnya ada tiga sif. Dari Puskesmas Dawe, Puskesmas Jekulo, dan Puskesmas Bae. Karena untuk puskesmas yang wilayah kerjanya kebanjiran sedang fokus untuk mengatasi masalah di area kerjanya sendiri," sambungnya.Menurutnya, batuk dan flu merupakan hal yang lumrah dialami oleh pengungsi. Terlebih saat ini masih musim hujan.”Tidak masalah karena masih penyakit ringan dan sudah diperiksa oleh petugas kesehatan. Kalau untuk pengungsi dengan kondisi parah tidak ada," terangnya.
Baca: Jalan Pantura Tanggulangin Kudus Banjir, Contra Flow DiberlakukanSementara itu, salah seorang petugas kesehatan dari RSUD dr Loekmono Hadi yang sedang bertugas, Inaya Normafianti membenarkan saat ini mulai ada pengungsi yang terserang batuk dan flu. Selain itu ada juga yang terkena darah tinggi, panas, mual, dan diare.Untuk balita memang kerap terserang batuk dan pilek. Sebab, daya tahannya lebih lemah.”Balita kan daya tahannya lemah. Apalagi cuacanya sedang seperti ini. Tetapi obatnya tersedia," imbuhnya. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha
Murianews, Kudus – Sebanyak 209 pengungsi banjir menempati aula Gedung DPRD Kudus, Jawa Tengah, Selasa (3/1/2023). Beberapa pengungsi mulai mengalami batuk dan flu.
Salah seorang pengungsi asal Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan, Kudus, Sumiyati mengatakan, cucunya mengalami flu sejak Senin (2/1/2023). Ia telah memeriksakan ke pihak petugas kesehatan yang berjaga kemarin.
”Ini flu sejak kemarin. Sudah diperiksa petugas kesehatan dan diberi obat," katanya, Selasa (3/1/2023).
Ia menyebut jika lokasi pengungsian diklaim nyaman. Meski demikian ia berharap banjir yang menggenangi rumahnya setinggi pinggang orang dewasa dapat segera surut.
”Keinginannya ya tetap air segera surut supaya dapat segera pulang," imbuhnya.
Ketua Tim Relawan Posko Tanggap Bencana DPRD Kudus sekaligus Ketua Komisi C DPRD Kudus, Rochim Sutopo membenarkan hal tersebut. Saat ini pengungsi memang mulai terkena batuk dan flu.
”Batuk, pilek, dan gatal-gatal juga dialami orang dewasa," katanya.
Baca: Layani Korban Banjir Kudus Kehilangan KTP, Disdukcapil Datangi Pengungsian
Pihaknya telah menyiagakan petugas kesehatan di area DPRD Kudus. Ketersediaan obat-obatan juga tersedia.
”Nakesnya ada tiga sif. Dari Puskesmas Dawe, Puskesmas Jekulo, dan Puskesmas Bae. Karena untuk puskesmas yang wilayah kerjanya kebanjiran sedang fokus untuk mengatasi masalah di area kerjanya sendiri," sambungnya.
Menurutnya, batuk dan flu merupakan hal yang lumrah dialami oleh pengungsi. Terlebih saat ini masih musim hujan.
”Tidak masalah karena masih penyakit ringan dan sudah diperiksa oleh petugas kesehatan. Kalau untuk pengungsi dengan kondisi parah tidak ada," terangnya.
Baca: Jalan Pantura Tanggulangin Kudus Banjir, Contra Flow Diberlakukan
Sementara itu, salah seorang petugas kesehatan dari RSUD dr Loekmono Hadi yang sedang bertugas, Inaya Normafianti membenarkan saat ini mulai ada pengungsi yang terserang batuk dan flu. Selain itu ada juga yang terkena darah tinggi, panas, mual, dan diare.
Untuk balita memang kerap terserang batuk dan pilek. Sebab, daya tahannya lebih lemah.
”Balita kan daya tahannya lemah. Apalagi cuacanya sedang seperti ini. Tetapi obatnya tersedia," imbuhnya.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Ali Muntoha