Pedagang beras di Pasar Bitingan Kudus, Wanti mengatakan, pasokan beras saat ini mulai sulit. Dirinya mengaku biasanya mudah untuk kulak 3 hingga 4 ton beras.
”Tetapi seminggunan ini minta tiga ton, hanya dikasih dua ton. Info dari selepan beras terganggu cuaca karena hujan terus. Pasokan berasnya jadi sulit, padinya tidak kering," katanya, Jumat (6/1/2023).
Padahal saat ini stok beras di kiosnya hanya tinggal sekitar 5 kuintal saja. Jumlah itu biasanya tidak sampai dua hari. Ia pun terancam tak bisa jualan.
Pedagang beras di Pasar Bitingan, Safaah mengatakan hal yang sama. Menurutnya, saat ini pasokan sudah sulit.
”Pasokannya mulai sulit. Karena tidak ada sinar matahari. Suplai ke sini terbatas," ujarnya.Dirinya saat ini juga tidak berani kulak beras dalam jumlah besar. Sebab, saat ini pembelinya juga tidak begitu banyak. Di kiosnya stoknya juga tidak ada satu ton.”Pembelinya mulai berkurang juga. Jadi ya tidak berani ambil stok dalam jumlah banyak," imbuhnya. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha
Murianews, Kudus – Pedagang beras di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah mulai mengeluhkan sulitnya pasokan beras. Pedagang menilai keterlambatan pasokan beras akibat curah hujan yang tinggi serta banjir.
Pedagang beras di Pasar Bitingan Kudus, Wanti mengatakan, pasokan beras saat ini mulai sulit. Dirinya mengaku biasanya mudah untuk kulak 3 hingga 4 ton beras.
”Tetapi seminggunan ini minta tiga ton, hanya dikasih dua ton. Info dari selepan beras terganggu cuaca karena hujan terus. Pasokan berasnya jadi sulit, padinya tidak kering," katanya, Jumat (6/1/2023).
Padahal saat ini stok beras di kiosnya hanya tinggal sekitar 5 kuintal saja. Jumlah itu biasanya tidak sampai dua hari. Ia pun terancam tak bisa jualan.
Baca:Daging Ayam di Kudus Turun Harga, Bagaimana Daging Sapi dan Kerbau?
Pedagang beras di Pasar Bitingan, Safaah mengatakan hal yang sama. Menurutnya, saat ini pasokan sudah sulit.
”Pasokannya mulai sulit. Karena tidak ada sinar matahari. Suplai ke sini terbatas," ujarnya.
Dirinya saat ini juga tidak berani kulak beras dalam jumlah besar. Sebab, saat ini pembelinya juga tidak begitu banyak. Di kiosnya stoknya juga tidak ada satu ton.
”Pembelinya mulai berkurang juga. Jadi ya tidak berani ambil stok dalam jumlah banyak," imbuhnya.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Ali Muntoha