Rabu, 19 November 2025


Diketahui, penyakit LSD merupakan penyakit kulit infeksius yang disebabkan Lumpy Skin Disease Virus (LSDV). Penyakit ini kerap ditemukan pada sapi dan kerbau.

Kepala UPT Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Kudus Drh Anton Cahyono mengatakan, saat ini di Kota Kretek belum ada temuan kasus LSD. Meski begitu, menurutnya daerah di sekitar Kabupaten Kudus sudah ada temuan.

”Di daerah Demak, Pati, dan Semarang sudah ada temuan. Bukan tidak mungkin di Kudus bisa juga terkena," katanya, Rabu (11/1/2023).

Baca: Mengenal Penyakit LSD yang Mengancam Sapi dan Gejalanya

Menurutnya ketika ada temuan kasus di satu tempat, bukan tidak mungkin dapat menular ke tempat lain. Hal itu berkaca pada kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

”Lingkup penularan bahkan tidak hanya di area regional kabupaten saja. Bahkan dalam satu pulau ketika ada temuan, ada potensi risiko menularkan. Seperti PMK kemarin," imbuhnya.

Hal senada disampaikan oleh Kepala Bidang (Kabid) Peternakan Dispertan Kabupaten Kudus, Agus Setiawan. Menurutnya, sejauh ini belum ada temuan kasus LSD pada sapi maupun kerbau di Kudus.
Hal senada disampaikan oleh Kepala Bidang (Kabid) Peternakan Dispertan Kabupaten Kudus, Agus Setiawan. Menurutnya, sejauh ini belum ada temuan kasus LSD pada sapi maupun kerbau di Kudus.”Belum ada temuan. Kami beberapa hari lalu melakukan uji sampel ke ternak yang mengalami gejala seperti cacar, tetapi alhamdulillah hasilnya negatif," katanya, Rabu (11/1/2023).Baca:Duh! 317 Sapi di Boyolali Terinfeksi Virus LSDUji sampel tersebut dilakukan pada akhir Desember 2022 lalu. Yakni dengan mengambil sampel sembilan ekor kerbau di Desa Lau, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus.”Yang mengambil sampelnya dari Balai Besar Veteriner Wates, Yogyakarta. Mereka melakukan pengambilan sampel uji laboratorium. Harapan kami semoga semua dalat waspada dan tidak terjadi penyebaran LSD di Kabupaten Kudus," imbuhnya. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler