Sebelumnya, sejak awal banjir melanda Desa Jati Wetan, pengiriman nasi ke warga yang memilih bertahan di rumah masing-masing dilakukan sebanyak dua kali. Namun, sejak Minggu (8/1/2023) pengiriman nasi bungkus hanya dilakukan satu kali per hari.
”Per Minggu (8/1/2023, red) pengiriman nasi bungkus ke warga hanya satu kali. Karena kami belum tahu kapan banjir ini selesai, jadi kami antisipasi saja untuk stok logistik. Semoga pekan ini airnya segera surut," kata Kepala Desa Jati Wetan, Agus Susanto, Rabu (11/1/2023).
Menurutnya, stok logistik yang ada di pengungsian saat ini diprediksi tidak dapat bertahan sampai satu bulan ke depan. Pihaknya sudah berdiskusi dengan pihak RT setempat mengenai hal ini.
”Kesepakatan bersama-sama untuk yang masih bertahan di rumah kami kirim sehari sekali. Karena saat ini tenaga pembungkusnya mulai berkurang," ujarnya.
Jumlah tenaga pembungkus saat ini sudah tersisa sedikit. Sedangkan per harinya harus menyiapkan tiga ribu bungkus nasi untuk warga yang masih mengungsi di aula Balai Desa Jati Wetan dan juga yang masih bertahan di rumah.
Jumlah tenaga pembungkus saat ini sudah tersisa sedikit. Sedangkan per harinya harus menyiapkan tiga ribu bungkus nasi untuk warga yang masih mengungsi di aula Balai Desa Jati Wetan dan juga yang masih bertahan di rumah.Sedangkan untuk kesehatan 275 pengungsi yang masih mengungsi, dirinya memastikan dalam kondisi baik. Di area aula pengungsian disiagakan tenaga kesehatan selama 24 jam dengan sistem sif.Hal yang sama juga dilakukan di beberapa posko kesehatan di beberapa dukuh di Desa Tanggulangin. Yakni bertujuan untuk menyediakan pelayanan kesehatan bagi warga yang memilih bertahan di kediaman masing-masing.”Air bersih juga masih tersedia. Apalagi kami dibantu dengan perusahaan swasta juga," imbuhnya. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha
Murianews, Kudus – Jatah nasi bungkus bagi korban banjir di Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah yang tak mengungsi kini berkurang. Mulai pekan ini penyaluran nasi bungkus hanya diberikan sekali dalam sehari.
Sebelumnya, sejak awal banjir melanda Desa Jati Wetan, pengiriman nasi ke warga yang memilih bertahan di rumah masing-masing dilakukan sebanyak dua kali. Namun, sejak Minggu (8/1/2023) pengiriman nasi bungkus hanya dilakukan satu kali per hari.
”Per Minggu (8/1/2023, red) pengiriman nasi bungkus ke warga hanya satu kali. Karena kami belum tahu kapan banjir ini selesai, jadi kami antisipasi saja untuk stok logistik. Semoga pekan ini airnya segera surut," kata Kepala Desa Jati Wetan, Agus Susanto, Rabu (11/1/2023).
Menurutnya, stok logistik yang ada di pengungsian saat ini diprediksi tidak dapat bertahan sampai satu bulan ke depan. Pihaknya sudah berdiskusi dengan pihak RT setempat mengenai hal ini.
”Kesepakatan bersama-sama untuk yang masih bertahan di rumah kami kirim sehari sekali. Karena saat ini tenaga pembungkusnya mulai berkurang," ujarnya.
Baca: Banjir Kudus, Menteri Basuki Kerahkan Sarana Air Bersih dan Toilet Portabel
Jumlah tenaga pembungkus saat ini sudah tersisa sedikit. Sedangkan per harinya harus menyiapkan tiga ribu bungkus nasi untuk warga yang masih mengungsi di aula Balai Desa Jati Wetan dan juga yang masih bertahan di rumah.
Sedangkan untuk kesehatan 275 pengungsi yang masih mengungsi, dirinya memastikan dalam kondisi baik. Di area aula pengungsian disiagakan tenaga kesehatan selama 24 jam dengan sistem sif.
Hal yang sama juga dilakukan di beberapa posko kesehatan di beberapa dukuh di Desa Tanggulangin. Yakni bertujuan untuk menyediakan pelayanan kesehatan bagi warga yang memilih bertahan di kediaman masing-masing.
”Air bersih juga masih tersedia. Apalagi kami dibantu dengan perusahaan swasta juga," imbuhnya.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Ali Muntoha