Jumat, 21 November 2025


Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus, Darsono, mengatakan 20 kasus itu ditemukan dalam bulan Januari 2023.

”Saat ini ada temuan 20 kasus DBD. Jumlah tersebut tergolong banyak," katanya, Jumat (27/1/2023).

Pihaknya meminta masyarakat tahu gejala DBD. Yakni panas berkepanjangan mulai tiga sampai tujuh hari. Kemudian terjadi gangguan saluran pencernaan, muntah, nafsu makan berkurang, dan keluar keringat dingin.

”Ketika panas, suhu tubuh mencapai 38 derajat sampai 40 derajat. Kalau ada gejala tersebut segera berobat ke pelayanan kesehatan," ujarnya.

Baca: Delapan Orang di Kudus Meninggal karena DBD Selama 2022

Dia menjelaskan, jangan sampai ada keterlambatan penanganan hingga mengakibatkan shock dengue. Karena dapat mengakibatkan kematian.

”Upaya DKK menekan DBD di tahun ini kami lakukan penyuluhan di masing-masing desa. Di Puskesmas juga disediakan abate yang dapat dimanfaatkan secara gratis," terangnya.
”Upaya DKK menekan DBD di tahun ini kami lakukan penyuluhan di masing-masing desa. Di Puskesmas juga disediakan abate yang dapat dimanfaatkan secara gratis," terangnya.Pihaknya meminta masyarakat untuk tetap waspada. Terlebih, kemungkinan adanya penambahan kasus dapat terjadi kapan saja.Baca: Di Kudus Tes DBD Hasilnya Bisa Keluar 20 MenitDiberitakan sebelumnya, jumlah kasus DBD di Kudus dua tahun terakhir mengalami peningkatan. Bahkan pada tahun 2022 lalu, terdapat 553 kasus dengan jumlah kematian delapan orang.Jumlah di tahun 2022 itu mengalami kenaikan dibanding tahun 2021 lalu. Sebab, terdapat 175 kasus dan tiga di antaranya meninggal dunia. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler