Kepala Bidang (Kabid) Peternakan Dispertan Kabupaten Kudus, Agus Setiawan mengatakan, pihaknya telah mengusulkan sekitar 1.200 sperma beku ke Balai Inseminasi Buatan Jawa Tengah. Sperma beku tersebut akan digunakan untuk peningkatan populasi melalui teknologi Inseminasi Buatan (IB).
”Tahun ini kami minta seribu dosis sperma beku. Tetapi belum datang, perkiraan Maret ini," katanya, Jumat (27/1/2023).
Ia menyebut jika penyuntikan sperma beku hanya akan difokuskan untuk ternak kambing dan sapi saja.
”Kalau diberikan ke kerbau dan domba sulit. Sedangkan untuk tingkat kesuksesan sperma beku terjadi saat masa berahi. Makanya hal ini bergantung juga pada kemahiran peternak mendeteksi masa birahi," ujarnya.
Lebih lanjut, di tahun lalu pihaknya telah mengusulkan 800 sperma beku. Di tahun ini usulan sperma beku ditambah menjadi 1.200 sperma beku menggunakan dana APBD 2023.Pengusulan sperma beku di tahun ini lebih banyak. Alasannya seiring dengan banyaknya permintaan di tahun ini.Dia menjelaskan, jumlah peternak kambing, kerbau dan sapi di Kota Kretek ada 14 ribu orang. ”Sebenarnya seribu sperma beku itu masih kurang. Tetapi akan kami optimalkan," sambungnya. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha
Murianews, Kudus – Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah mengusulkan seribuan dosis sperma beku di tahun ini. Sperma beku itu rencananya akan disuntikkan untuk ternak kambing dan sapi.
Kepala Bidang (Kabid) Peternakan Dispertan Kabupaten Kudus, Agus Setiawan mengatakan, pihaknya telah mengusulkan sekitar 1.200 sperma beku ke Balai Inseminasi Buatan Jawa Tengah. Sperma beku tersebut akan digunakan untuk peningkatan populasi melalui teknologi Inseminasi Buatan (IB).
”Tahun ini kami minta seribu dosis sperma beku. Tetapi belum datang, perkiraan Maret ini," katanya, Jumat (27/1/2023).
Baca: Kudus Ajukan 1.200 Dosis Sperma Beku untuk Inseminasi Buatan
Ia menyebut jika penyuntikan sperma beku hanya akan difokuskan untuk ternak kambing dan sapi saja.
”Kalau diberikan ke kerbau dan domba sulit. Sedangkan untuk tingkat kesuksesan sperma beku terjadi saat masa berahi. Makanya hal ini bergantung juga pada kemahiran peternak mendeteksi masa birahi," ujarnya.
Lebih lanjut, di tahun lalu pihaknya telah mengusulkan 800 sperma beku. Di tahun ini usulan sperma beku ditambah menjadi 1.200 sperma beku menggunakan dana APBD 2023.
Pengusulan sperma beku di tahun ini lebih banyak. Alasannya seiring dengan banyaknya permintaan di tahun ini.
Dia menjelaskan, jumlah peternak kambing, kerbau dan sapi di Kota Kretek ada 14 ribu orang. ”Sebenarnya seribu sperma beku itu masih kurang. Tetapi akan kami optimalkan," sambungnya.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Ali Muntoha