Penanganan Stunting Dibedah dalam Musyawarah Kerja PMI Kudus
Vega Ma'arijil Ula
Selasa, 31 Januari 2023 12:40:29
Sekretaris PMI Kudus Imam Santosa mengatakan, pihaknya prioritas program di tahun 2023 ini melakukan program penanganan stunting.
”Di tahun ini kami berupaya melayani kecukupan gizi. Salah satunya dengan pemberian konsumsi susu," katanya, Selasa (31/1/2023).
Imam melanjutkan, pihaknya juga akan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus dan Dinas Sosial Perlindungan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AP2KB) Kabupaten Kudus dalam penanganan stunting.
”Di 2023 nanti anggaran kami untuk stunting ada sekitar Rp 200 juta," sambungnya.
Selain membahas stunting, pihaknya juga membahas tentang pelibatan relawan di sepanjang kegiatan PMI di 2022 lalu, penanganan Covid-19, penanganan wabah PMK, tanggap darurat bencana, dan pengobatan gratis bagi masyarakat terdampak banjir.
Baca: Ganjar Apresiasi Penanganan Stunting di Blora dan RembangPelayanan lainnya seperti ikut terlibat di posko Natal dan Tahun Baru juga telah dilaksanakan. Selain itu ada pelayanan kesehatan, pemberian tali asih, bantuan kursi roda, dan bantuan rumah tidak layak huni. ”Pelayanan ambulans terhadap masyarakat juga telah kami laksanakan," imbuhnya.
Pelayanan lainnya seperti ikut terlibat di posko Natal dan Tahun Baru juga telah dilaksanakan. Selain itu ada pelayanan kesehatan, pemberian tali asih, bantuan kursi roda, dan bantuan rumah tidak layak huni. ”Pelayanan ambulans terhadap masyarakat juga telah kami laksanakan," imbuhnya.Sementara itu, Kepala DKK Kudus dr Andini Aridewi mengatakan, pihaknya akan terus berupaya menangani permasalahan stunting.
Baca: Stok Darah AB di Kudus Sedikit, PMI Tak KhawatirDi antaranya dengan cara penimbangan serentak, Pemberian Makanan Tambahan (PMT), pelatihan kader penggunaan buku KIA dan KIA bayi kecil.”Ada pelatihan kader penggunaan antropometri, pelatihan kader KAP (Komunikasi Antar Pribadi, red), pelayanan dan edukasi di Rumah Gizi Teman BintangKu dan pengadaan alat antrometri," imbuhnya.https://youtu.be/2wQl4JIosZgReporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha
Murianews, Kudus – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah menggelar musyawarah kerja, Selasa (31/1/2023). Agenda tersebut membahas program prioritas yakni penanganan stunting.
Sekretaris PMI Kudus Imam Santosa mengatakan, pihaknya prioritas program di tahun 2023 ini melakukan program penanganan stunting.
”Di tahun ini kami berupaya melayani kecukupan gizi. Salah satunya dengan pemberian konsumsi susu," katanya, Selasa (31/1/2023).
Imam melanjutkan, pihaknya juga akan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus dan Dinas Sosial Perlindungan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AP2KB) Kabupaten Kudus dalam penanganan stunting.
”Di 2023 nanti anggaran kami untuk stunting ada sekitar Rp 200 juta," sambungnya.
Selain membahas stunting, pihaknya juga membahas tentang pelibatan relawan di sepanjang kegiatan PMI di 2022 lalu, penanganan Covid-19, penanganan wabah PMK, tanggap darurat bencana, dan pengobatan gratis bagi masyarakat terdampak banjir.
Baca: Ganjar Apresiasi Penanganan Stunting di Blora dan Rembang
Pelayanan lainnya seperti ikut terlibat di posko Natal dan Tahun Baru juga telah dilaksanakan. Selain itu ada pelayanan kesehatan, pemberian tali asih, bantuan kursi roda, dan bantuan rumah tidak layak huni. ”Pelayanan ambulans terhadap masyarakat juga telah kami laksanakan," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala DKK Kudus dr Andini Aridewi mengatakan, pihaknya akan terus berupaya menangani permasalahan stunting.
Baca: Stok Darah AB di Kudus Sedikit, PMI Tak Khawatir
Di antaranya dengan cara penimbangan serentak, Pemberian Makanan Tambahan (PMT), pelatihan kader penggunaan buku KIA dan KIA bayi kecil.
”Ada pelatihan kader penggunaan antropometri, pelatihan kader KAP (Komunikasi Antar Pribadi, red), pelayanan dan edukasi di Rumah Gizi Teman BintangKu dan pengadaan alat antrometri," imbuhnya.
https://youtu.be/2wQl4JIosZg
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Ali Muntoha