Cegah LSD Masuk Kudus, Lalu Lintas Ternak Diawasi Ketat
Vega Ma'arijil Ula
Kamis, 2 Februari 2023 09:40:02
Hingga saat ini Kabupaten Kudus diklaim masih nol kasus LSD. Sebelumnya ada temuan delapan ekor kerbau mempunyai gelaja terserang LSD, namun setelah diperiksa dinyatakan negatif.
Sub Koordinator Produksi dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Sidi Pramono mengatakan, pihaknya melakukan pantauan lalu lintas keluar masuknya ternak ke Kota Kretek.
Langkahnya dilakukan dengan melakukan pantauan ternak di Pasar Hewan Desa Gulang, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus.
”Saat Kliwonan di Pasar Hewan Gulang itu kami lakukan pantauan. Beberapa waktu lalu sudah kami lakukan dan tidak ada temuan LSD," katanya, Kamis (2/2/2023).
Baca: Kudus Diklaim Masih Nol Kasus LSD pada Sapi dan KerbauPihaknya juga turun ke pedagang yang telah membeli hewan ternak dari luar Kota Kretek. Sehingga dapat melakukan pencegahan dini.
”Ke kandang-kandang ternak di beberapa desa juga kami lakukan. Karena saat ini di eks-Karesidenan Pati seperti Jepara, Pati sudah ada temuan," sambungnya.
Sidi menambahkan, menurutnya semua daerah rentan terpapar penyakit LSD. Dia tidak berani berspekulasi memilih vaksinasi ke sapi perah saja atau ke sapi potong.”Untuk vaksinasi kami juga tidak mau pilih-pilih. Tidak mau spekulasi sapi perah saja atau sapi potong. Semua akan kami vaksin LSD," terangnya.
Baca: Peternak Wajib Tahu, Ini Gejala LSD yang Menyerang Sapi dan KerbauMenurutnya penyakit LSD tidak lebih ganas dari penyakit mulut dan kuku (PMK). Tetapi efek dari penyakit LSD dapat menurunkan produksi susu.”Produksi susu sapi kalau terkena LSD itu bisa menurun. Karena ternak ketika terkena LSD itu makannya pasti berkurang, nutrisinya berkurang, sehingga produksinya turun," imbuhnya. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha
Murianews, Kudus – Penyakit LSD (Lumpy Skin Disease) sudah menyebar ke sejumlah daerah di wilayah eks-Karesidenan Pati. Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah melakukan pengawasan lalu lintas ternak di beberapa titik agar penyakit ini tak masuk ke Kota Kretek.
Hingga saat ini Kabupaten Kudus diklaim masih nol kasus LSD. Sebelumnya ada temuan delapan ekor kerbau mempunyai gelaja terserang LSD, namun setelah diperiksa dinyatakan negatif.
Sub Koordinator Produksi dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Sidi Pramono mengatakan, pihaknya melakukan pantauan lalu lintas keluar masuknya ternak ke Kota Kretek.
Langkahnya dilakukan dengan melakukan pantauan ternak di Pasar Hewan Desa Gulang, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus.
”Saat Kliwonan di Pasar Hewan Gulang itu kami lakukan pantauan. Beberapa waktu lalu sudah kami lakukan dan tidak ada temuan LSD," katanya, Kamis (2/2/2023).
Baca: Kudus Diklaim Masih Nol Kasus LSD pada Sapi dan Kerbau
Pihaknya juga turun ke pedagang yang telah membeli hewan ternak dari luar Kota Kretek. Sehingga dapat melakukan pencegahan dini.
”Ke kandang-kandang ternak di beberapa desa juga kami lakukan. Karena saat ini di eks-Karesidenan Pati seperti Jepara, Pati sudah ada temuan," sambungnya.
Sidi menambahkan, menurutnya semua daerah rentan terpapar penyakit LSD. Dia tidak berani berspekulasi memilih vaksinasi ke sapi perah saja atau ke sapi potong.
”Untuk vaksinasi kami juga tidak mau pilih-pilih. Tidak mau spekulasi sapi perah saja atau sapi potong. Semua akan kami vaksin LSD," terangnya.
Baca: Peternak Wajib Tahu, Ini Gejala LSD yang Menyerang Sapi dan Kerbau
Menurutnya penyakit LSD tidak lebih ganas dari penyakit mulut dan kuku (PMK). Tetapi efek dari penyakit LSD dapat menurunkan produksi susu.
”Produksi susu sapi kalau terkena LSD itu bisa menurun. Karena ternak ketika terkena LSD itu makannya pasti berkurang, nutrisinya berkurang, sehingga produksinya turun," imbuhnya.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Ali Muntoha