, tiap-tiap peserta membawakan macapat dengan gayanya masing-masing. Alunan cengkok dari tiap-tiap peserta menjadi kekhasan lomba macapat.
Sebagai penjelasan, kategori lomba tembang macapat ini ada dua. Yakni untuk kategori usia di bawah 13 tahun dan kategori usia 13 sampai 17 tahun.
Kategori lomba macapat di bawah 13 tahun itu sudah ditentukan menggunakan macapat maskumambang laras pelog pathet 6. Sedangkan untuk usia 13 tahun sampai 17 tahun lomba macapat pangkur laras pelog pathet 6.
”Lomba macapat ini tujuannya untuk nguri-uri budaya Jawa yang saat ini mulai luntur dan tidak dikenal oleh generasi muda di Kudus," kata Koordinator Seksi Lomba Macapat dan Kaligrafi, Rahman Hakim, Selasa (7/2/2023).
Ia menjelaskan, jumlah peserta macapat ada 52 orang. Mayoritas berasal dari Kabupaten Kudus. Selain itu ada juga yang berasal dari daerah sekitar Kudus seperti Kabupaten Pati dan Kabupaten Jepara.
”Sejauh ini penampilan peserta cukup bagus. Terlihat dari cengkoknya, nadanya juga sudah bagus," sambungnya.Kriteria yang dinilai meliputi kesesuaian nada, cengkok, keindahan penampilan, dan ekspresi. Total hadiah yang diperebutkan ada Rp 4 juta.Jumlah juri yang dihadirkan ada tiga orang. Terdiri dari satu guru bahasa Jawa dan dua juri yang merupakan praktisi karawitan.Dia berharap lomba macapat ini dapat melestarikan budaya Jawa. Sehingga budaya Jawa tidak punah.https://youtu.be/SlQcfueYR_QReporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha
Murianews, Kudus – Puluhan peserta mengikuti lomba macapat, Selasa (7/2/2023) di Gedung Menara. Satu per satu peserta menampilkan kebolehannya.
Pengamatan
Murianews, tiap-tiap peserta membawakan macapat dengan gayanya masing-masing. Alunan cengkok dari tiap-tiap peserta menjadi kekhasan lomba macapat.
Sebagai penjelasan, kategori lomba tembang macapat ini ada dua. Yakni untuk kategori usia di bawah 13 tahun dan kategori usia 13 sampai 17 tahun.
Kategori lomba macapat di bawah 13 tahun itu sudah ditentukan menggunakan macapat maskumambang laras pelog pathet 6. Sedangkan untuk usia 13 tahun sampai 17 tahun lomba macapat pangkur laras pelog pathet 6.
”Lomba macapat ini tujuannya untuk nguri-uri budaya Jawa yang saat ini mulai luntur dan tidak dikenal oleh generasi muda di Kudus," kata Koordinator Seksi Lomba Macapat dan Kaligrafi, Rahman Hakim, Selasa (7/2/2023).
Baca: Ratusan Pengurus Punden dan Belik Berkumpul di Menara Kudus
Ia menjelaskan, jumlah peserta macapat ada 52 orang. Mayoritas berasal dari Kabupaten Kudus. Selain itu ada juga yang berasal dari daerah sekitar Kudus seperti Kabupaten Pati dan Kabupaten Jepara.
”Sejauh ini penampilan peserta cukup bagus. Terlihat dari cengkoknya, nadanya juga sudah bagus," sambungnya.
Kriteria yang dinilai meliputi kesesuaian nada, cengkok, keindahan penampilan, dan ekspresi. Total hadiah yang diperebutkan ada Rp 4 juta.
Jumlah juri yang dihadirkan ada tiga orang. Terdiri dari satu guru bahasa Jawa dan dua juri yang merupakan praktisi karawitan.
Dia berharap lomba macapat ini dapat melestarikan budaya Jawa. Sehingga budaya Jawa tidak punah.
https://youtu.be/SlQcfueYR_Q
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Ali Muntoha