Seleksi Perangkat Desa Ngembalrejo Satu-satunya di Kudus Pakai LJK
Vega Ma'arijil Ula
Sabtu, 11 Februari 2023 14:20:31
Di Kudus ada 90 desa yang akan menggelar seleksi perangkat desa. Tes seleksi akan digelar serentak pada 14 Februari 2023.
Panitia seleksi menggandeng perguruan tinggi untuk penyelenggaraan tes. Untuk Desa Ngembalrejo, perguruan tinggi yang digandeng adalah Politeknik Negeri Semarang (Polines).
Panitia seleksi Desa Ngembalrejo dan Polines sepakat menggunakan LJK dalam pelaksanaan tes perangkat desa.
Sabtu (11/2/2023) hari ini Polines Semarang beserta perwakilan Pemdes Ngembalrejo melaksanakan rapat di aula Balai Desa Ngembalrejo. Mereka membahas teknis pengawas untuk seleksi penerimaan perangkat Desa Ngembalrejo yang akan dilaksanakan pada Selasa (14/2/2023) di IAIN Kudus.
”Ini
coaching pengawasan. Kami menjelaskan tupoksi pengawas seleksi perangkat desa supaya pengawas paham tata tertibnya mengawasi peserta," kata Ketua Panitia Pelaksana Penyaringan Pengisian Perangkat Desa Ngembalrejo dari Polines, Endro Wasito," Sabtu (11/2/2023).
Baca:Soal Tes Seleksi Perangkat Desa di Kudus Dijamin Tak Akan BocorEndro Wasito menambahkan, pihaknya menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang memilih menggunakan LJK dalam seleksi perangkat desa di Kudus. Dia menjelaskan, alasan penggunaan LJK.
”Kami dari dulu saat ada penerimaan masuk mahasiswa juga pakainya LJK. Karena ada bukti autentik. Mulai dari penulisan surat pernyataan maupun tanda tangan peserta tidak bisa dipalsu atau disalin orang lain," sambungnya.
Alasan lainnya, panitia desa juga bisa mendapatkan copyan dari hasil peserta sebagai bukti autentik. Sehingga dapat digunakan sewaktu-waktu ketika dibutuhkan.
Polines melakukan seleksi terhadap 76 peserta. Mereka memperebutkan empat formasi, terdiri dari formasi sekdes, kasi pemerintah, dan dua formasi kadus.
Polines melakukan seleksi terhadap 76 peserta. Mereka memperebutkan empat formasi, terdiri dari formasi sekdes, kasi pemerintah, dan dua formasi kadus.Kemudian, untuk kartu ujian sudah dapat dicetak mulai Jumat (10/2/2023) kemarin. Pencetakan dilakukan mandiri oleh peserta di laman ppd.polines.ac.id.”Di kartunya tertera nama, foto, tempat ujian, waktu ujian, ruangan, dan nomor kursi. Silakan bisa dicetak sendiri dan dibawa saat ujian," terangnya.
Baca: Catat, Ini Lokasi Tes Seleksi Perangkat Desa di KudusSementara itu, Kepala Desa Ngembalrejo, Mohammad Zakaria mengatakan pemilihan menggunakan LJK sudah diatur lewat perbup. Kemudian, setelah melakukan diskusi dengan pihak Polines akhirnya memilih menggunakan LJK.”Supaya ada bukti autentiknya. Selama ini pihak Polines juga sudah teruji melaksanakan tes menggunakan LJK," katanya, Sabtu (11/2/2023).Selain Poliner, dalam seleksi perangkat desa di Kudus Pemkab Kudus juga menggandeng sejumlah perguruan tinggi lain. Yakni Untag Semarang yang menggelar seleksi untuk Desa Bacin.Kemudian Unsoed dan Stikubank yang masing-masing sepuluh desa. Kemudian Unpad yang akan menggelar seleksi di 68 desa. Semuanya kecuali Polines menggunakan metode CAT. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha
Murianews, Kudus – Pelaksanaan tes seleksi perangkat Desa Ngembalrejo, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, akan menggunakan lembar jawab komputer (LJK). Desa ini menjadi satu-satunya di Kudus yang tak menggunakan metode Computer Assisted Test (CAT).
Di Kudus ada 90 desa yang akan menggelar seleksi perangkat desa. Tes seleksi akan digelar serentak pada 14 Februari 2023.
Panitia seleksi menggandeng perguruan tinggi untuk penyelenggaraan tes. Untuk Desa Ngembalrejo, perguruan tinggi yang digandeng adalah Politeknik Negeri Semarang (Polines).
Panitia seleksi Desa Ngembalrejo dan Polines sepakat menggunakan LJK dalam pelaksanaan tes perangkat desa.
Sabtu (11/2/2023) hari ini Polines Semarang beserta perwakilan Pemdes Ngembalrejo melaksanakan rapat di aula Balai Desa Ngembalrejo. Mereka membahas teknis pengawas untuk seleksi penerimaan perangkat Desa Ngembalrejo yang akan dilaksanakan pada Selasa (14/2/2023) di IAIN Kudus.
”Ini
coaching pengawasan. Kami menjelaskan tupoksi pengawas seleksi perangkat desa supaya pengawas paham tata tertibnya mengawasi peserta," kata Ketua Panitia Pelaksana Penyaringan Pengisian Perangkat Desa Ngembalrejo dari Polines, Endro Wasito," Sabtu (11/2/2023).
Baca:Soal Tes Seleksi Perangkat Desa di Kudus Dijamin Tak Akan Bocor
Endro Wasito menambahkan, pihaknya menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang memilih menggunakan LJK dalam seleksi perangkat desa di Kudus. Dia menjelaskan, alasan penggunaan LJK.
”Kami dari dulu saat ada penerimaan masuk mahasiswa juga pakainya LJK. Karena ada bukti autentik. Mulai dari penulisan surat pernyataan maupun tanda tangan peserta tidak bisa dipalsu atau disalin orang lain," sambungnya.
Alasan lainnya, panitia desa juga bisa mendapatkan copyan dari hasil peserta sebagai bukti autentik. Sehingga dapat digunakan sewaktu-waktu ketika dibutuhkan.
Polines melakukan seleksi terhadap 76 peserta. Mereka memperebutkan empat formasi, terdiri dari formasi sekdes, kasi pemerintah, dan dua formasi kadus.
Kemudian, untuk kartu ujian sudah dapat dicetak mulai Jumat (10/2/2023) kemarin. Pencetakan dilakukan mandiri oleh peserta di laman ppd.polines.ac.id.
”Di kartunya tertera nama, foto, tempat ujian, waktu ujian, ruangan, dan nomor kursi. Silakan bisa dicetak sendiri dan dibawa saat ujian," terangnya.
Baca: Catat, Ini Lokasi Tes Seleksi Perangkat Desa di Kudus
Sementara itu, Kepala Desa Ngembalrejo, Mohammad Zakaria mengatakan pemilihan menggunakan LJK sudah diatur lewat perbup. Kemudian, setelah melakukan diskusi dengan pihak Polines akhirnya memilih menggunakan LJK.
”Supaya ada bukti autentiknya. Selama ini pihak Polines juga sudah teruji melaksanakan tes menggunakan LJK," katanya, Sabtu (11/2/2023).
Selain Poliner, dalam seleksi perangkat desa di Kudus Pemkab Kudus juga menggandeng sejumlah perguruan tinggi lain. Yakni Untag Semarang yang menggelar seleksi untuk Desa Bacin.
Kemudian Unsoed dan Stikubank yang masing-masing sepuluh desa. Kemudian Unpad yang akan menggelar seleksi di 68 desa. Semuanya kecuali Polines menggunakan metode CAT.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Ali Muntoha