Kasus Keracunan Siswa SD di Kudus, Sampel Jajanan Masih Diperiksa
Vega Ma'arijil Ula
Rabu, 15 Februari 2023 16:26:27
Diberitakan sebelumya, pada Senin (13/2/2023) sebanyak 26 siswa SDN 2 Mejobo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah mengalami keracunan. Puluhan siswa SD tersebut tiba-tiba mengalami pusing-pusing, muntah, hingga pingsan.
Mereka diduga keracunan dari jajan makaroni telor (maklor) dan jasuke yang dijual oleh pedagang di sekitar sekolah.
Sub Koordinator Surveilans Imunisasi DKK Kudus, Aniq Fuad mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil dari laboratorium. Pemeriksaan laboratorium diperkirakan selesai paling cepat pekan depan.
Baca: Dari Kasus Keracunan Siswa SD di Kudus, Disdik Imbau Bawa Bekal SajaMenurutnya, pemeriksaan laboratorium tidak dapat selesai dengan cepat. Sebab, harus menunggu pembiakan bakteri terlebih dahulu.
”Dari situ nanti dilihat berkembangnya benar mengandung racun atau tidak. Supaya diketahui itu jenis bakteri atau jamur," katanya, Rabu (15/2/2023).
Aniq melanjutkan, ke depannya pihaknya akan melakukan pembinaan ke pedagang di sekitar sekolah. Sehingga kejadian seperti ini tidak terjadi lagi.
Aniq melanjutkan, ke depannya pihaknya akan melakukan pembinaan ke pedagang di sekitar sekolah. Sehingga kejadian seperti ini tidak terjadi lagi.”Saat ini kami melakukan pembinaan ke beberapa pedagang di sekitar sekolah. Koordinasi dengan Balai Laboratorium Kesehatan dan Pengujian Alat Kesehatan Provinsi Jawa Tengah juga terus kami lakukan," sambungnya.
Baca: Puluhan Siswa SD di Kudus Diduga Keracunan Jajanan, Begini Nasib PedagangnyaPihaknya menghimbau pihak sekolah untuk melakukan inventarisasi pedagang yang berjualan di sekitar sekolah.”Pencegahan juga kami lakukan, salah satunya meminta pihak sekolah melakukan inventarisasi pedagang di sekitar sekolah. Supaya tahu di sekitar sekolah itu jual apa saja," imbuhnya. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha
Murianews, Kudus – Sampel jajan makaroni telor (maklor) dan jasuke yang diduga menjadi penyebab keracunan 26 siswa SDN 2 Mejobo masih diperiksa di Balai Laboratorium Kesehatan dan Pengujian Alat Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Pihak Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus masih menunggu hasilnya.
Diberitakan sebelumya, pada Senin (13/2/2023) sebanyak 26 siswa SDN 2 Mejobo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah mengalami keracunan. Puluhan siswa SD tersebut tiba-tiba mengalami pusing-pusing, muntah, hingga pingsan.
Mereka diduga keracunan dari jajan makaroni telor (maklor) dan jasuke yang dijual oleh pedagang di sekitar sekolah.
Sub Koordinator Surveilans Imunisasi DKK Kudus, Aniq Fuad mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil dari laboratorium. Pemeriksaan laboratorium diperkirakan selesai paling cepat pekan depan.
Baca: Dari Kasus Keracunan Siswa SD di Kudus, Disdik Imbau Bawa Bekal Saja
Menurutnya, pemeriksaan laboratorium tidak dapat selesai dengan cepat. Sebab, harus menunggu pembiakan bakteri terlebih dahulu.
”Dari situ nanti dilihat berkembangnya benar mengandung racun atau tidak. Supaya diketahui itu jenis bakteri atau jamur," katanya, Rabu (15/2/2023).
Aniq melanjutkan, ke depannya pihaknya akan melakukan pembinaan ke pedagang di sekitar sekolah. Sehingga kejadian seperti ini tidak terjadi lagi.
”Saat ini kami melakukan pembinaan ke beberapa pedagang di sekitar sekolah. Koordinasi dengan Balai Laboratorium Kesehatan dan Pengujian Alat Kesehatan Provinsi Jawa Tengah juga terus kami lakukan," sambungnya.
Baca: Puluhan Siswa SD di Kudus Diduga Keracunan Jajanan, Begini Nasib Pedagangnya
Pihaknya menghimbau pihak sekolah untuk melakukan inventarisasi pedagang yang berjualan di sekitar sekolah.
”Pencegahan juga kami lakukan, salah satunya meminta pihak sekolah melakukan inventarisasi pedagang di sekitar sekolah. Supaya tahu di sekitar sekolah itu jual apa saja," imbuhnya.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Ali Muntoha