Kepala Dinas Tenaga Kerja Perindustrian Koperasi dan UKM (Disnakerperinkop dan UKM) Kabupaten Kudus, Rini Kartika Hadi Ahmawati mengatakan, saat ini jumlah pelaku usaha di Kota Kretek per 31 Desember 2022 ada 27.200 orang.
Di tahun ini pihaknya menargetkan setidaknya ada 100 wirausahawan baru.
”Kami masih lakukan survei para pelaku usaha baru. Karena ada tambahan terus setiap tahunnya dari para alumni pelatihan. Salah satunya pelaku usaha tata boga," katanya, Sabtu (4/3/2023).
Sejauh ini dari pendataan yang masih berjalan kebanyakan berupa usaha makanan, minuman, dan fashion. Menurut Rini usaha makanan minuman masih menjadi favorit.
”Usaha makanan dan minuman masih jadi favorit. Ada yang sudah menerima pesanan secara online juga," sambungnya.
Menurutnya, bertambahnya para pelaku usaha merupakan hal yang bagus bagi perekonomian. Sehingga roda perekonomian terus berputar.
Rini menyampaikan pihaknya saat ini masih berupaya menjembatani legalitas usaha. Mulai dari Nomor Induk Berusaha (NIB), izin Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), dan sertifikasi halal”Harapan kami setidaknya di tahun ini ada 100 wirausaha baru. Sehingga semakin banyak UMKM di Kudus dan para pelaku UMKM bisa meningkatkan produksi usahanya," imbuhnya. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha
Murianews, Kudus – Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah diprediksi akan terus bertambah. Setidaknya, ada target tambahan 100 wirausahawan baru di tahun ini.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Perindustrian Koperasi dan UKM (Disnakerperinkop dan UKM) Kabupaten Kudus, Rini Kartika Hadi Ahmawati mengatakan, saat ini jumlah pelaku usaha di Kota Kretek per 31 Desember 2022 ada 27.200 orang.
Di tahun ini pihaknya menargetkan setidaknya ada 100 wirausahawan baru.
”Kami masih lakukan survei para pelaku usaha baru. Karena ada tambahan terus setiap tahunnya dari para alumni pelatihan. Salah satunya pelaku usaha tata boga," katanya, Sabtu (4/3/2023).
Baca: DKK Kudus Dikucur Rp 1,2 Miliar untuk Beli Obat-obatan, Dianggap Masih Kurang
Sejauh ini dari pendataan yang masih berjalan kebanyakan berupa usaha makanan, minuman, dan fashion. Menurut Rini usaha makanan minuman masih menjadi favorit.
”Usaha makanan dan minuman masih jadi favorit. Ada yang sudah menerima pesanan secara online juga," sambungnya.
Menurutnya, bertambahnya para pelaku usaha merupakan hal yang bagus bagi perekonomian. Sehingga roda perekonomian terus berputar.
Baca: Banjir Kudus: 25 Ribu Lebih Warga Terdampak, 400-an Mengungsi
Rini menyampaikan pihaknya saat ini masih berupaya menjembatani legalitas usaha. Mulai dari Nomor Induk Berusaha (NIB), izin Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), dan sertifikasi halal
”Harapan kami setidaknya di tahun ini ada 100 wirausaha baru. Sehingga semakin banyak UMKM di Kudus dan para pelaku UMKM bisa meningkatkan produksi usahanya," imbuhnya.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Ali Muntoha