Kepala Bidang Peternakan Dispertan Kabupaten Kudus Agus Setiawan mengatakan, pihaknya rutin memberikan obat cacing ke ternak sapi, kerbau, dan kambing.
saat kurban supaya hewan ternak tetap dalam kondisi sehat," katanya, Jumat (17/3/2023).
Sebelum melakukan pemberian obat cacing, pihaknya mengirimkan surat ke Pemerintah Desa (Pemdes). Setelah ada koordinasi, pihak Dispertan kemudian menyasar ke beberapa populasi hewan ternak di desa.
”Fokus kami tidak hanya di pasar hewan saja. Tetapi juga ke peternak yang ada di desa-desa," sambungnya.
Selain itu, pihaknya juga memastikan ada dokter hewan di setiap pasar hewan yang hanya buka di waktu-waktu tertentu. Sehingga ketika ada keluhan yang terlihat pada hewan ternak dapat langsung ditangani.”Di pasar hewan yang hanya buka saat kliwonan atau waktu-waktu tertentu juga ada dokter hewan yang standby," ungkapnya.Agus tidak menampik penyakit yang paling sering dialami hewan ternak yakni cacingan. Oleh sebab itu pihaknya berupaya untuk terus memberikan obat cacing.”Biasanya yang paling sering ditemukan di hewan ternak itu penyakit cacingan. Tetapi tidak perlu khawatir karena cacingan dapat diobati," imbuhnya. Editor: Ali Muntoha
Murianews, Kudus – Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah rutin memberikan obat cacing ke hewan ternak. Hal ini terus dilakukan sebagai antisipasi penyakit cacingan pada hewan ternak saat musim kurban.
Kepala Bidang Peternakan Dispertan Kabupaten Kudus Agus Setiawan mengatakan, pihaknya rutin memberikan obat cacing ke ternak sapi, kerbau, dan kambing.
”Untuk mem-
backup saat kurban supaya hewan ternak tetap dalam kondisi sehat," katanya, Jumat (17/3/2023).
Sebelum melakukan pemberian obat cacing, pihaknya mengirimkan surat ke Pemerintah Desa (Pemdes). Setelah ada koordinasi, pihak Dispertan kemudian menyasar ke beberapa populasi hewan ternak di desa.
”Fokus kami tidak hanya di pasar hewan saja. Tetapi juga ke peternak yang ada di desa-desa," sambungnya.
Baca: Kambing dan Domba di Kudus Bakal jadi Sasaran Vaksinasi PMK
Selain itu, pihaknya juga memastikan ada dokter hewan di setiap pasar hewan yang hanya buka di waktu-waktu tertentu. Sehingga ketika ada keluhan yang terlihat pada hewan ternak dapat langsung ditangani.
”Di pasar hewan yang hanya buka saat kliwonan atau waktu-waktu tertentu juga ada dokter hewan yang standby," ungkapnya.
Agus tidak menampik penyakit yang paling sering dialami hewan ternak yakni cacingan. Oleh sebab itu pihaknya berupaya untuk terus memberikan obat cacing.
”Biasanya yang paling sering ditemukan di hewan ternak itu penyakit cacingan. Tetapi tidak perlu khawatir karena cacingan dapat diobati," imbuhnya.
Editor: Ali Muntoha