Kamis, 20 November 2025


Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus dr Andini Aridewi mengatakan baju impor bekas yang tidak dicuci dengan benar berisiko membawa bibit penyakit. Ia pun mengimbau lebih baik tidak menggunakan pakaian bekas yang diimpor.

”Lebih baiknya mengutamakan pencegahan dari risiko tertular penyakit. Salah satunya dengan tidak membeli pakaian bekas impor," katanya, Kamis (30/3/2023).

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kudus dr Ahmad Syaifuddin mengatakan, pakaian bekas impor dapat membawa patogen penyakit, salah satunya penyakit kulit. Namun, menurutnya, hal ini bergantung pada konsumen yang membeli.

”Kalau sudah dicuci dengan benar aman," ujarnya.

Baca: Menkop UKM Nilai Impor Pakaian Bekas Rusak Industri Kecil dan Matikan 1 Juta Pekerja

Menurutnya, ketika konsumen belum paham tata cara mencuci dengan benar, pihaknya menyarankan agar konsumen tidak membeli. Namun, kalau konsumen sudah paham tata cara sterilisasi pakaian bekas hal itu dirasa tidak menjadi masalah.”Intinya kalau konsumen tahu cara mencuci atau sterilisasi pakaian bekas tidak masalah. Tetapi kalau belum tahu sebaiknya tidak perlu membelinya," imbuhnya.Sementara Iqbal Faza, Dosen Manajemen Logistik Politeknik Rukun Abdi Luhur Kudus menyebut, dari segi peminat baju bekas impor merupakan kalangan menengah ke bawah.”Mohon maaf konsumen kalangan tersebut hanya berpikir harganya murah. Tanpa peduli dengan aspek kesehatan. Apalagi mereka juga belum mengerti cara sterilisasi pakaian bekas," sambungnya. Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler