Kamis, 20 November 2025


Lahan tidur tersebut berada di sekitar Balai Desa Jepangpakis. Atau tepatnya di sebelah utara Pasar Desa Jepangpakis.

Di kawasan sebelah utara Pasar Desa Jepangpakis telah berdiri beberapa kios desa. Beberapa kios menjual beragam dagangan. Ada bakso, gado-gado, makanan ringan, dan lainnya.

Di lahan tersebut, diperuntukkan untuk kios desa. Jumlahnya ada 43 kios. Dari jumlah tersebut, sebanyak 30 kios sudah berdiri sedangkan sisanya untuk 13 kios belum dibangun.

”Kami memanfaatkan lahan tidur untuk masyarakat berwirausaha. Sejak awal tahun ini sudah ada yang jualan," kata Kepala Desa Jepangpakis, Sakroni, Sabtu (8/4/2023).

Baca: Pasar Desa di Kudus Ini Dibangun untuk Korban PHK saat Pandemi

Sakroni menjelaskan mekanisme pemanfaatan lahan tidur itu yakni Pemdes menyediakan dan menyewakan lahan tersebut. Kemudian warga sebagai penyewa membangun sendiri kios di lahan desa tersebut. Ukuran tiap-tiap kiosnya 5x8 meter.

”Biaya sewanya Rp 1 juta setahun. Itu biaya sewa lahan ya, bukan biaya listrik dan kebersihan. Kemudian warga membangun sendiri kiosnya," sambungnya.Baca: Kaligrafi Unik di Kudus, Dilukis pada Selembar DaunLebih lanjut, pihaknya mempersilakan warganya untuk berjualan sesuai keinginan. Sejauh ini yang sudah ada berupa kuliner seperti bakso, gado-gado, makanan ringan, dan cuci motor.”Tujuan kami untuk menyejahterakan masyarakat. Selain itu daripada lahan tidur tersebut tidak terpakai lebih baik kami manfaatkan," terangnya.Dia berharap kios desa ini dapat bermanfaat bagi masyarakat. Sehingga dapat meningkatkan perekonomian. ”Semoga bisa bermanfaat bagi warga dan bisa meningkatkan taraf hidup," imbuhnya. Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler