Alquran Digital Kian Populer, Percetakan Mushaf di Kudus Tak Khawatir
Vega Ma'arijil Ula
Kamis, 13 April 2023 18:33:49
Salah satu percetakan mushaf Alquran tertua di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah yakni Percetakan Menara Kudus yang berlokasi di Jalan Besito, Desa Bakalan Krapyak, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Sejak 1952 hingga kini percetakan ini konsisten mencetak mushaf Alquran. Setidaknya ada 60 judul mushaf Alquran dan 400-an judul kitab yang diproduksi.
Manajer Personalia Percetakan Menara Kudus, Alexander Yusuf mengatakan, saat ini memang marak penggunaan Alquran digital. Terlebih, hanya menggunakan ponsel saja masyarakat sudah bisa membaca Alquran.
Baca: Berdiri Sejak 1952, Ini Sejarah Percetakan Menara KudusMeski demikian, pihaknya memiliki pandangan sendiri dengan adanya Alquran digital. Menurutnya, Alquran digital bukan menjadi pesaing Alquran konvensional.
”Alquran digital sebenarnya salah satu pendamping Alquran cetak. Alquran digital tidak bisa menggantikan Alquran cetak," katanya, Kamis (13/4/2023).
Dia menambahkan, Alquran digital memiliki kelemahan. Salah satu contohnya ketika muncul kesalahan tidak dapat dikoreksi.”Kalau ada orang iseng juga, Alquran digital bisa diubah-ubah. Kesalahan di Alquran digital sulit dideteksi," sambungnya.
Baca: Tarawih di Masjid Menara Kudus, Imam Khatamkan Satu JuzAlex mencontohkan, kondisi tersebut berbeda dengan Alquran konvensional. Alquran konvensional dapat terdeteksi apabila ada kesalahan, bahkan saat proses pencetakan. Editor: Ali Muntoha
Murianews, Kudus – Penggunaan Alquran digital mulai marak seiring teknologi yang semakin modern. Namun, keberadaan Alquran digital disebut tak menyaingi mushaf Alquran konvensional.
Salah satu percetakan mushaf Alquran tertua di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah yakni Percetakan Menara Kudus yang berlokasi di Jalan Besito, Desa Bakalan Krapyak, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Sejak 1952 hingga kini percetakan ini konsisten mencetak mushaf Alquran. Setidaknya ada 60 judul mushaf Alquran dan 400-an judul kitab yang diproduksi.
Manajer Personalia Percetakan Menara Kudus, Alexander Yusuf mengatakan, saat ini memang marak penggunaan Alquran digital. Terlebih, hanya menggunakan ponsel saja masyarakat sudah bisa membaca Alquran.
Baca: Berdiri Sejak 1952, Ini Sejarah Percetakan Menara Kudus
Meski demikian, pihaknya memiliki pandangan sendiri dengan adanya Alquran digital. Menurutnya, Alquran digital bukan menjadi pesaing Alquran konvensional.
”Alquran digital sebenarnya salah satu pendamping Alquran cetak. Alquran digital tidak bisa menggantikan Alquran cetak," katanya, Kamis (13/4/2023).
Dia menambahkan, Alquran digital memiliki kelemahan. Salah satu contohnya ketika muncul kesalahan tidak dapat dikoreksi.
”Kalau ada orang iseng juga, Alquran digital bisa diubah-ubah. Kesalahan di Alquran digital sulit dideteksi," sambungnya.
Baca: Tarawih di Masjid Menara Kudus, Imam Khatamkan Satu Juz
Alex mencontohkan, kondisi tersebut berbeda dengan Alquran konvensional. Alquran konvensional dapat terdeteksi apabila ada kesalahan, bahkan saat proses pencetakan.
Editor: Ali Muntoha