mengajarkan kesederhanaan. Di bulan Ramadan setiap manusia bakal berperilaku sama, yakni menerapkan kesederhanaan.
Baik manusia dengan strata ekonomi yang tinggi maupun manusia dengan strata ekonomi rendah akan melakukan hal yang sama. Yakni tidak makan atau menahan lapar dari subuh sampai magrib.
Di malam hari, manusia dengan ekonomi yang berkecukupan juga tidak akan berfoya-foya. Khususnya dari segi berwisata kuliner maupun aktivitas fisik. Mereka tidak akan mengeluarkan energi yang berlebihan karena sudah seharian berpuasa.
Seseorang bertubuh kekar dengan aktivitas fisik yang tinggi, di bulan puasa tidak akan bersikap sombong. Aktivitas orang dengan fisik kuat sekalipun bakal bersikap sederhana dan merasa lemah.
Bagi orang yang kerap menyombongkan keilmuannya, di bulan Ramadan akan bersikap sederhana. Hal itu dilakukan dengan melakukan aktivitas religi dengan mengaji dan membaca Alquran.
Tidak berhenti di situ, orang berilmu selama berpuasa juga tidak akan menyombongkan keilmuannya. Hal inilah yang menjadi makna puasa mengajarkan kesederhanaan.Kemudian, orang yang terbiasa bermewah-mewahan, saat puasa akan lebih melunak dengan tidak bermewah-mewahan. Karena di bulan puasa seseorang akan lebih intropeksi diri.Dengan adanya kesederhanaan satu sama lain. Maka setiap orang menjadi sama dan setara di bulan Ramadan.Di momen Ramadan ini hendaknya dimaknai dengan sikap sederhana. Selain itu juga memunculkan semangat sosial yang tinggi utamanya kepada kelompok fakir miskin. Editor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_373552" align="alignleft" width="150"]

Rusnoto, Rektor Universitas Muhammadiyah Kudus[/caption]
RAMADAN mengajarkan kesederhanaan. Di bulan Ramadan setiap manusia bakal berperilaku sama, yakni menerapkan kesederhanaan.
Baik manusia dengan strata ekonomi yang tinggi maupun manusia dengan strata ekonomi rendah akan melakukan hal yang sama. Yakni tidak makan atau menahan lapar dari subuh sampai magrib.
Di malam hari, manusia dengan ekonomi yang berkecukupan juga tidak akan berfoya-foya. Khususnya dari segi berwisata kuliner maupun aktivitas fisik. Mereka tidak akan mengeluarkan energi yang berlebihan karena sudah seharian berpuasa.
Seseorang bertubuh kekar dengan aktivitas fisik yang tinggi, di bulan puasa tidak akan bersikap sombong. Aktivitas orang dengan fisik kuat sekalipun bakal bersikap sederhana dan merasa lemah.

Bagi orang yang kerap menyombongkan keilmuannya, di bulan Ramadan akan bersikap sederhana. Hal itu dilakukan dengan melakukan aktivitas religi dengan mengaji dan membaca Alquran.
Tidak berhenti di situ, orang berilmu selama berpuasa juga tidak akan menyombongkan keilmuannya. Hal inilah yang menjadi makna puasa mengajarkan kesederhanaan.
Kemudian, orang yang terbiasa bermewah-mewahan, saat puasa akan lebih melunak dengan tidak bermewah-mewahan. Karena di bulan puasa seseorang akan lebih intropeksi diri.
Dengan adanya kesederhanaan satu sama lain. Maka setiap orang menjadi sama dan setara di bulan Ramadan.
Di momen Ramadan ini hendaknya dimaknai dengan sikap sederhana. Selain itu juga memunculkan semangat sosial yang tinggi utamanya kepada kelompok fakir miskin.
Editor: Ali Muntoha