Kirab Tradisi Bulusan di Kudus Meriah
Vega Ma'arijil Ula
Sabtu, 29 April 2023 12:14:26
Kirab Tradisi Bulusan ini merupakan tradisi yang dijalankan setiap tahun. Tepatnya H+7 setelah Lebaran Idulfitri.
Sejarah tradisi Bulusan diyakini warga setempat tidak lepas dari kisah Sunan Muria. Saat itu Sunan Muria menyabda seorang warga yang masih bekerja di sawah kendati hari sudah malam.
Saat itu Sunan Muria menyeletuk warga tersebut mirip bulus atau kura-kura karena masih bekerja di saat hari sudah malam.
Sekretaris Panitia Festival Kirab Budaya Bulusan 2023, Muhammad Aris mengatakan, Tradisi Bulusan sebagai bentuk nguri-uri budaya. Menurutnya, tradisi peninggalan Sunan Muria tersebut harus dilestarikan.
”Mbah Sunan Muria pernah menyampaikan
mbesok seminggu bar riyoyo daerah kene bakal ditekani wong mberah (Suatu saat seminggu setelah Lebaran Idulfitri di daerah ini akan didatangi orang banyak)," katanya, Sabtu (29/4/2023).
Baca: Empat Tradisi Lebaran di Kudus yang Selalu Bikin Kangen Kota KretekPengamatan
Murianews.com kirab tersebut digelar mulai dari sebelah selatan Makam Mbah Dudo yang berada di Dukuh Sumber, RT 05, RW 05, Desa Hadipolo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Kirab tersebut dikuti sembilan kontingen dari warga RT 01 sampai RT 09 di RW 05.Kirab dimulai pukul 10.00 WIB di sekitar 500 meter sebelah selatan dari Makam Mbah Dudo. Kemudian finish di Makam Mbah Dudo.Tiap-tiap kontingen kirab membawa kreativitas masing-masing RT. Ada yang membawa hasil bumi, barongan, miniatur pendapa bulusan, miniatur bulus, miniatur makam Mbah Dudo, dan lainnya.”Kirabnya hasil bumi. Ada kupat dan lepet juga. Selain itu peserta kirab juga menampilkan kreasi yang berbeda-beda sesuai kreativitas," sambungnya.
Baca: Kirab Tradisi Sewu Kupat di Kudus Kembali DitiadakanTidak berhenti di situ, berbagai UMKM juga meramaikan Tradisi Bulusan. Jumlahnya sekitar 250 UMKM.https://youtu.be/cyJJ4CLLF3YEditor: Ali Muntoha
Murianews, Kudus – Kirab tradisi Bulusan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, digelar, Sabtu (29/4/2023). Tradisi itu berlangsung meriah dengan warga mengarak gunungan hasil bumi.
Kirab Tradisi Bulusan ini merupakan tradisi yang dijalankan setiap tahun. Tepatnya H+7 setelah Lebaran Idulfitri.
Sejarah tradisi Bulusan diyakini warga setempat tidak lepas dari kisah Sunan Muria. Saat itu Sunan Muria menyabda seorang warga yang masih bekerja di sawah kendati hari sudah malam.
Saat itu Sunan Muria menyeletuk warga tersebut mirip bulus atau kura-kura karena masih bekerja di saat hari sudah malam.
Sekretaris Panitia Festival Kirab Budaya Bulusan 2023, Muhammad Aris mengatakan, Tradisi Bulusan sebagai bentuk nguri-uri budaya. Menurutnya, tradisi peninggalan Sunan Muria tersebut harus dilestarikan.
”Mbah Sunan Muria pernah menyampaikan
mbesok seminggu bar riyoyo daerah kene bakal ditekani wong mberah (Suatu saat seminggu setelah Lebaran Idulfitri di daerah ini akan didatangi orang banyak)," katanya, Sabtu (29/4/2023).
Baca: Empat Tradisi Lebaran di Kudus yang Selalu Bikin Kangen Kota Kretek
Pengamatan
Murianews.com kirab tersebut digelar mulai dari sebelah selatan Makam Mbah Dudo yang berada di Dukuh Sumber, RT 05, RW 05, Desa Hadipolo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Kirab tersebut dikuti sembilan kontingen dari warga RT 01 sampai RT 09 di RW 05.
Kirab dimulai pukul 10.00 WIB di sekitar 500 meter sebelah selatan dari Makam Mbah Dudo. Kemudian finish di Makam Mbah Dudo.
Tiap-tiap kontingen kirab membawa kreativitas masing-masing RT. Ada yang membawa hasil bumi, barongan, miniatur pendapa bulusan, miniatur bulus, miniatur makam Mbah Dudo, dan lainnya.
”Kirabnya hasil bumi. Ada kupat dan lepet juga. Selain itu peserta kirab juga menampilkan kreasi yang berbeda-beda sesuai kreativitas," sambungnya.
Baca: Kirab Tradisi Sewu Kupat di Kudus Kembali Ditiadakan
Tidak berhenti di situ, berbagai UMKM juga meramaikan Tradisi Bulusan. Jumlahnya sekitar 250 UMKM.
https://youtu.be/cyJJ4CLLF3Y
Editor: Ali Muntoha