Rabu, 19 November 2025


Dia mengatakan, setiap harinya, warga Kudus yang melakukan transaksi secara nontunai mulai meningkat. Layanan transaksi nontunai pun makin dipahami warga Kudus.

’’Di data kami setiap harinya warga di Kabupaten Kudus yang menggunakan transaksi nontunai meningkat terus. Artinya masyarakat sudah aware. Walaupun memang masih ada yang menggunakan pembayaran secara tunai,’’ katanya, Senin (15/5/2023).

Baca: 281 Polisi RW disebar ke Desa-Desa di Kudus, Ini Tugasnya

Menurutnya, transaksi secara nontunai lebih praktis dan aman. Dengan dipilihnya transaksi nontunai, kunjungan ke mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) untuk tarik tunai pun mulai berkurang.

’’Sekarang dapat kita lihat, di mesin ATM (Anjungan Tunai Mandiri, red) sudah tidak lagi ditemukan antrean nasabah. Artinya masyarakat saat ini menggunakan nontunai,’’ sambungnya.

Dia menambahkan, penggunaan transaksi nontunai juga memiliki kelebihan lain. Yakni transaksi dapat terkontrol.
’’Jadi bisa tahu ada pemasukan sekian, ada pengeluaran sekian. Bisa dipantau langsung,’’ terangnya.Lebih lanjut, pihaknya juga terus meningkatkan layanan pendukung transaksi nontunai. Mulai dari Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), penggunaan mesin Electronic Data Capture (EDC), dan layanan aplikasi BRImo.Sebagai penjelasan, BRImo merupakan pengembangan dari aplikasi BRI Mobile. BRImo berkolaborasi dengan mobile banking, internet banking, dan uang elektronik dalam satu menu transaksi.’’Kami terus kembangkan layanan nontunai. Mulai dari QRIS, mesin EDC dan juga mobile banking BRImo. Harapan kami transaksi nontunai ini dapat bermanfaat bagi masyarakat. Karena mau tidak mau layanan nontunai tidak dapat dihindari,’’ imbuhnya. Editor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar