Rabu, 19 November 2025


Pada saat takbir keliling yang dilaksanakan pada Jumat (21/4/2023) silam, banyak kendala yang terjadi. Mulai dari tumpukan sound yang terlalu tinggi, truk yang terperosok, truk tidak dapat masuk ke area lapangan lantaran kapasitas penuh, dan suara sound yang terlalu kencang.

”Banyak evaluasi yang harus kami lakukan. Seperti sound yang terlalu lebar, padahal ruas jalannya kan sempit. Kemudian tumpukan sound di atas truk yang terlalu tinggi juga menjadi evaluasi kami," kata Kepala Desa Kutuk, Supardiyono," Jumat (19/5/2023).

Baca juga: Kemenag Kudus Keluarkan Imbauan soal Takbir Keliling, Begini Isinya

Tak hanya itu, akses jalan juga menjadi perhatiannya. Hal itu perlu dilakukan karena truk saat takbir keliling terkendala masuk ke area lapangan sebagai titik kumpul.

”Untuk akses jalannya kan muntel atau berjubel. Kemudian beberapa jembatan yang menjadi akses masih kurang lebar untuk dilewati truk,” sambungnya.Supardiyono menambahkan, suara sound horeg yang terlalu keras juga menjadi perhatiannya. Sehingga tidak mengganggu warga sekitar.”Sebenarnya memang banyak masukan dari tokoh masyarakat dan kiai. Kalau bisa pelaksanaan takbir keliling digelar sederhana saja. Tetapi kami juga tidak dapat melarang kreativitas anak muda, apalagi mereka menggunakan modal sendiri," terangnya. Editor: Dani Agus

Baca Juga

Komentar

Terpopuler