Rabu, 19 November 2025


Proses untuk menyulap penginapan ini menjadi lokasi karantina pun dikebut. Dan Jumat (24/4/2020) malam tadi, persiapan sudah selesai 100 persen.

Kepala UPTD Pengelola Objek Wisata Colo Wagiman Sutrisno mengatakan, Graha Muria Colo sudah dapat ditempati. Untuk sarana prasarana yang sebelumnya masih kurang, kini pun telah tersedia semua.

“Seperti alat pelindung diri (APD) dan prasarana lainnya untuk pemudik jugasudah siap. Tapi untuk televisi dan AC yang sudah tersedia sementara kami matikan,” katanya Sabtu (25/4/2020) pagi.

Hingga hari ini, baru ada satu laki-laki yang menempati tempat karantina.Sedangkan, untuk kapasitasnya hanya dapat menampung maksimal 30 orang pemudik.

”Satu orang yang baru menempati, yakni pemudik yang menggunakan motor berasal dari zona merah Jakarta,” ucapnya.

Sementara untuk tenaga medis per shift akan disiapkan dua tenaga medis, dan ada kunjungan dari dokter.

“Tim keamanan pun sudah  disiapkan, dari polisi, Satpol PP, TNI ataupun dari pengelola objek wisata Colo sendiri,” terangnya.
“Tim keamanan pun sudah  disiapkan, dari polisi, Satpol PP, TNI ataupun dari pengelola objek wisata Colo sendiri,” terangnya.Namun, menurut Wagiman, tempat karantina tersebut sementara masih digunakan untuk menampung pemudik yang berasal dari enam desa di Kecamatan Dawe. Yakni, Desa Colo, Tergo, Kuwukan, Dukuh Waringin, Japan, Kajar.“Sambil menunggu, sementara tetap pada kesepakatan awal dari enam desa tersebut,”ujarnya.Dan untuk protokol kesehatan juga sudah disiapkan semua, seperti, menyediakan tempat cuci tangan, memeriksa kondisi pemudik sebelum memasuki tempat karantina.“Sebelumnya juga sudah disemprot disinfektan di area Graha Muria Colo, untuk mensterilkan lokasi tersebut dari virus,” tandasnya. Reporter: Yuda Auliya RahmanEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler