Rabu, 19 November 2025


Selain itu, jika tahun lalu zakat disebar ke sejumlah daerah, tahun ini hanya difokuskan untuk warga di sekitar Kudus saja.

"Karena pandemi, tahun ini lebih diutamakan pembagian untuk warga Kudus. Tahun sebelumnya menerima surat permohonan dari panti asuhan, panti jompo, dan yang lainnya dari berbagai kota seperti Solo, Semarang, dan beberapa kota lain di Jawa Tengah," kata Kepala SMA Negeri 1 Kudus Shodiqun, Senin (8/5/2020).

Untuk pembagiannya, masing warga yang sudah didata dan mendapat kartu bisa menukarkan di tempat pembagian yang sudah disediakan oleh siswa Seksi Kerohanian Islam di SMA Negeri Kudus.

Sementara menurut Sugiyanto, Pembina Seksi Kerohanian Islam SMA Negeri 1 Kudus mengatakan hanya siswa-siswi muslim yang mampu, yang diwajibkan untuk membayar zakat.

"Sebagian ada juga hasil dari zakat mal dan infaq dari wali siswa. Bagi yang tidak mampu akan didata dan diberikan zakat fitrah," jelasnya.

Sejumlah 2,1 ton telah dibagikan ke warga Kudus yang terdampak. Diutamakan untuk warga di sekitar sekolah, dan tukang becak.

Untuk pembagiannya, pihaknya juga menerapkan protokol kesehatan yang baik dengan mewajibkan untuk memakai masker dan menekankan physical distancing."Kebetulan banyak juga yang menitipkan kartu kepada satu orang. Jadi satu orang bisa ambil banyak. Jadi tidak begitu ramai di sini," ungkapnya.Sementara menurut Soleh, salah satu penerima zakat menyatakan terima kasih atas beras yang diterimannya. Sehari-hari dia bekerja sebagai tukang becak dan ojek online. Karena pandemi ini pendapatannya pun berkurang drastis."Meski pendapatan saya berkurang saya tetap bersyukur, masih diberi sedikit rezeki untuk keluarga saya," tandasnya. Reporter: Yuda Auliya RahmanEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler