Kamis, 20 November 2025


Dari pantauan MURIANEWS di lapangan Sabtu (30/5/2020), sejumlah pedagang janur dan selongsong ketupat tampak memadati trotoar di depan Pasar Bitingan Kudus.

Salah satu pedagang janur Rofi'i (48) mengatakan untuk tahun ini penjualannya meningkat hingga dua kali lipat. Di tahun lalu satu hari hanya dapat menjual 3.000 janur, namun di tahun ini ia bisa menjual 7.000 lebih janur dalam satu hari.

"Untuk selongsong ketupat peminatnya tidak sebanyak janur, tapi ada peningkatan juga dibanding tahun kemarin," katanya.

Menurut Rofi'i, peningkatan tersebut dikarenakan memang karena pembuatan ketupan merupakan tradisi. Dan untuk tahun ini jumlah penjual tidak sebanyak tahun lalu.

"Jadi memang masih banyak diburu warga Kudus. Malah ada peningkatan dibandingkan tahun kemarin," ucapnya.

Sementara untuk harga jual janur, per ikat atau per sepuluh janur dihargai delapan ribu hingga sepuluh ribu rupiah, tergantung besar kecilnya ukuran janur. Sedangkan untuk selongsong ketupat dihargai sepuluh ribu rupiah untuk satu ikat.

"Untuk partai besar per seribu janur harganya Rp 700 ribu. Biasanya hari terakhir seperti ini banyak yang menawar ya saya kasih asal penawarannya masih normal. Daripada dibuang, kan ini hari terakhir besok sudah tidak berjualan lagi," ungkap pria asal Jepara tersebut.

Hal senada juga dikatakan pedagang janur lain, Heri (45). Ia juga mengatakan ada peningkatan penjualan di tahun ini. Tahun sebelumnya saat ia berjualan tidak seramai tahun ini."Sarena saya sopir bus, tidak setiap tahun saya jualan janur. Tahun ini jualan karena armada tidak boleh beroperasi," ujarnya.Menurutnya peningkatan penjualan janur di tahun ini mungkin karena ditiadakannya tradisi seribu kupat dan tradisi lainnya karena pandemi. Jadi warga lebih memilih untuk membuat ketupat sendiri di rumah.Sementara menurut Hartini (45), salah satu pembeli mengaku memang membeli janur dalam jumlah banyak untuk dijual lagi."Ada yang minta dibuatin ketupat 100 biji, jadi di saya tadi beli janur agak banyak. Sekalian untuk konsumsi keluarga dan dibagikan beberapa keluarga saya," tandasnya. Reporter: Yuda Auliya RahmanEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler