Kudus Gelar Simulasi TFG Hadapi Kontinjensi Saat Pandemi, Begini Skenarionya
Yuda Auliya Rahman
Selasa, 2 Juni 2020 15:58:59
Selain itu, juga untuk menghadapi situasi kontinjensi atau konflik sosial akibat dampak wabah Covid-19. Kegiatan tersebut, dihadiri Plt Bupati Kudus HM Hartopo, forkopimda, Gugus Tugas Covid-19, TNI-Polri, pimpinan rumah sakit hingga camat masing-masing kecamatan di Kudus.
Kegiatan ini juga digelar sebagai bagian untuk menghadapai kebijakan
new normal yang tengah disiapkan pemerintah.
Kapolres Kudus AKBP Catur Gatot Efendi mengatakan butuh sinergitas dari berbagai pihak dalam menghadapi kehidupan di tengah pandemi.
Apalagi tidak menutup kemungkinan adanya penjarahan, peningkatan kriminalitas, juga konflik sosial jika tren Covid-19 semakin meningkat.
“Jadi kami harapkan kerja sama dari berbagai pihak, untuk menekankan kedisiplinan, tatanan kehidupan baru, serta tanggungjawab di tengah kebijakan
new normal,” katanya.
Sementara itu, Kabag OPS Polres Kudus AKP Catur Kusuma Adhi menyatakan, kontijensi di tengah pandemi merupakan suatu kondisi yang tidak pasti terkait suatu wabah, apa nantinya akan lebih baik atau malah memburuk.
Adanya simulasi TFG ini untuk mengantisipasi jika terjadi hal buruk saat pandemi. Pihaknya telah menyiapkan skenario jika kondisi di Kudus semakin memburuk.
“Akan ada tiga siaga dalam simulasi ini. Yakni siaga merah satu, hingga siaga merah tiga. Yang harus kami persiapkan untuk menangani beberapa hal terburuk tersebut,”terangnya.
Pertama, yakni siaga merah satu, yakni suatu kejadian adanya pasien terjangkit semakin banyak, maka perlu adanya persiapan rumah sakit darurat di Kudus.
Kemungkinan terburuknya pasien meninggal karena Covid-19 semakin banyak, juga harus sudah ada makam darurat sebagai alternatif jika ada penolakan ataupun penuhnya makam.“Sudah kami kordinasikan dengan Dinas Kesehatan rencananya sementara Akbid Kabupaten Kudus akan jadi rumah sakit darurat. Jika ketujuh rumah sakit rujukan di Kudus sudah tidak mampu menampung pasien. Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) juga sudah kami laksanakan,” ujarnya.Kedua, yakni siaga merah dua. Yakni kondisi di mana pandemi terus berlanjut, bahan pokok menipis, serta munculnya keresahan masyarakat karena tidak bisa bekerja. Sehingga tidak menutup kemungkinan adanya tindak kriminalitas serta penjarahan di Kudus.“Akan kami lakukan pengamanan di beberapa titik rawan kejahatan di Kudus. Terutama di tempat umum seperti swalayan, toko modern, pasar tradisional, fasilitas kesehatan dan tempat-tempat lain,” jelasnya.Yang terakhir yakni siaga merah tiga. Yakni kondisi semakin memburuk, dan dua status siaga yang sebelumya diberlakukan tidak mampu mengatasi.Maka akan dilakukan sistem pengamanan kota, dengan melakukan penutupan akses masuk ke Kabupaten Kudus.“Jika kondisi semakin memburuk, masyarakat tidak mengindahkan protokol kesehatan tidak memungkiri akan ada kebijakan tersebut. Kami harapkan dari berbagai pihak agar dapat bekerja sama dalam menyongsong kehidupan
new normal,” tandasnya. Reporter: Yuda Auliya RahmanEditor: Ali Muntoha
MURIANEWS, Kudus – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus bekerja sama dengan Polres Kudus menggelar simulasi tactical floor game (TFG) di Pendapa Kabupaten Kudus, Selasa (2/6/2020). Hal tersebut dilakukan guna mengantisipasi hal buruk yang kemungkinan terjadi saat pandemi Covid-19 di Kudus.
Selain itu, juga untuk menghadapi situasi kontinjensi atau konflik sosial akibat dampak wabah Covid-19. Kegiatan tersebut, dihadiri Plt Bupati Kudus HM Hartopo, forkopimda, Gugus Tugas Covid-19, TNI-Polri, pimpinan rumah sakit hingga camat masing-masing kecamatan di Kudus.
Kegiatan ini juga digelar sebagai bagian untuk menghadapai kebijakan new normal yang tengah disiapkan pemerintah.
Kapolres Kudus AKBP Catur Gatot Efendi mengatakan butuh sinergitas dari berbagai pihak dalam menghadapi kehidupan di tengah pandemi.
Apalagi tidak menutup kemungkinan adanya penjarahan, peningkatan kriminalitas, juga konflik sosial jika tren Covid-19 semakin meningkat.
“Jadi kami harapkan kerja sama dari berbagai pihak, untuk menekankan kedisiplinan, tatanan kehidupan baru, serta tanggungjawab di tengah kebijakan new normal,” katanya.
Sementara itu, Kabag OPS Polres Kudus AKP Catur Kusuma Adhi menyatakan, kontijensi di tengah pandemi merupakan suatu kondisi yang tidak pasti terkait suatu wabah, apa nantinya akan lebih baik atau malah memburuk.
Adanya simulasi TFG ini untuk mengantisipasi jika terjadi hal buruk saat pandemi. Pihaknya telah menyiapkan skenario jika kondisi di Kudus semakin memburuk.
“Akan ada tiga siaga dalam simulasi ini. Yakni siaga merah satu, hingga siaga merah tiga. Yang harus kami persiapkan untuk menangani beberapa hal terburuk tersebut,”terangnya.
Pertama, yakni siaga merah satu, yakni suatu kejadian adanya pasien terjangkit semakin banyak, maka perlu adanya persiapan rumah sakit darurat di Kudus.
Kemungkinan terburuknya pasien meninggal karena Covid-19 semakin banyak, juga harus sudah ada makam darurat sebagai alternatif jika ada penolakan ataupun penuhnya makam.
“Sudah kami kordinasikan dengan Dinas Kesehatan rencananya sementara Akbid Kabupaten Kudus akan jadi rumah sakit darurat. Jika ketujuh rumah sakit rujukan di Kudus sudah tidak mampu menampung pasien. Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) juga sudah kami laksanakan,” ujarnya.
Kedua, yakni siaga merah dua. Yakni kondisi di mana pandemi terus berlanjut, bahan pokok menipis, serta munculnya keresahan masyarakat karena tidak bisa bekerja. Sehingga tidak menutup kemungkinan adanya tindak kriminalitas serta penjarahan di Kudus.
“Akan kami lakukan pengamanan di beberapa titik rawan kejahatan di Kudus. Terutama di tempat umum seperti swalayan, toko modern, pasar tradisional, fasilitas kesehatan dan tempat-tempat lain,” jelasnya.
Yang terakhir yakni siaga merah tiga. Yakni kondisi semakin memburuk, dan dua status siaga yang sebelumya diberlakukan tidak mampu mengatasi.
Maka akan dilakukan sistem pengamanan kota, dengan melakukan penutupan akses masuk ke Kabupaten Kudus.
“Jika kondisi semakin memburuk, masyarakat tidak mengindahkan protokol kesehatan tidak memungkiri akan ada kebijakan tersebut. Kami harapkan dari berbagai pihak agar dapat bekerja sama dalam menyongsong kehidupan new normal,” tandasnya.
Reporter: Yuda Auliya Rahman
Editor: Ali Muntoha