Alumni SMP 1 Gebog Patungan Bangun Rumah untuk Teman Seperjuangan
Yuda Auliya Rahman
Kamis, 4 Juni 2020 15:29:10
Sujono selama ini memang belum mempunyai rumah sendiri untuk keluarganya. Sehingga teman-temannya selama sekolah di SMP 1 Gebog bergotong royong dan saweran untuk membangunkan rumah untuknya.
Moh Hidayat (49) yang bertindak sebagai ketua koordinator bakti sosial ini mengatakan, aksi ini dilakukan spontanitas. Awalnya, mereka mengetahui kondisi teman seperjuangan mereka itu, beberapa waktu lalu saat pembagian sembako.
“Pembangunan rumah ini hasil dari patungan seikhlasnya dari rekan–rekan alumni. Memang tidak ada proposal, hanya lewat grup WhatsApp dengan membentuk panitia kecil untuk mengurus donasi serta pembangunan ini,” katanya.
Rencananya, pembangunan akan dilakukan nantinya sampai rumah tersebut layak huni. Dan tidak menutup kemungkinan bisa selesai hingga tahap
finishing.
“Karena memang donasi belum ditutup, nanti misal bisa sampai
finishing ya kami kerjakan. Jika tidak, yang penting rumah sudah bisa ditempati,” ujarnya.
Sementara menurut Warto (50), ketua pelaksana pembangunan menyatakan rumah yang dibangun nantinya bertipe 36, dengan ukuran 6x8 meter persegi. Rumah akan dibangun dengan dua kamar tidur, ruang tamu, dapur dan juga satu kamar mandi.
“Nantinya desainnya akan jadi rumah minimalis, seperti rumah modern sekarang ini,” terangnya.
“Nantinya desainnya akan jadi rumah minimalis, seperti rumah modern sekarang ini,” terangnya.Imam Sujono sendiri mengaku terkejut dengan bantuan tersebut. Oleh karenanya ia pun menyatakan sangat berterimakasih.“Saya tidak tahu jika teman–teman akan membangun rumah untuk saya. Karena memang saya sudah lama tidak pernah kumpul,” terangnya.Selama ini lanjut imam, ia tinggal di belakang rumah kakak iparnya. Kondisi rumahnya juga dengan kondisi yang seadanya.“Memang saya belum punya rumah, awalnya saya ikut kakak ipar. Karena saya sudah menikah saya lebih memilih tinggal sendiri, meski dengan rumah seadannya,” pungkasnya. Reporter: Yuda Auliya RahmanEditor: Ali Muntoha
MURIANEWS, Kudus – Komunitas Alumni 1986 SMP 1 Gebog, Kudus bergotong-royong untuk membangunkan rumah salah satu teman seperjuangan mereka, yakni Imam Sujono (51). Rumah itu dibangun di Dukuh Sambeng, Desa Karangmalang, Gebog, Kudus.
Sujono selama ini memang belum mempunyai rumah sendiri untuk keluarganya. Sehingga teman-temannya selama sekolah di SMP 1 Gebog bergotong royong dan saweran untuk membangunkan rumah untuknya.
Moh Hidayat (49) yang bertindak sebagai ketua koordinator bakti sosial ini mengatakan, aksi ini dilakukan spontanitas. Awalnya, mereka mengetahui kondisi teman seperjuangan mereka itu, beberapa waktu lalu saat pembagian sembako.
“Pembangunan rumah ini hasil dari patungan seikhlasnya dari rekan–rekan alumni. Memang tidak ada proposal, hanya lewat grup WhatsApp dengan membentuk panitia kecil untuk mengurus donasi serta pembangunan ini,” katanya.
Rencananya, pembangunan akan dilakukan nantinya sampai rumah tersebut layak huni. Dan tidak menutup kemungkinan bisa selesai hingga tahap finishing.
“Karena memang donasi belum ditutup, nanti misal bisa sampai finishing ya kami kerjakan. Jika tidak, yang penting rumah sudah bisa ditempati,” ujarnya.
Sementara menurut Warto (50), ketua pelaksana pembangunan menyatakan rumah yang dibangun nantinya bertipe 36, dengan ukuran 6x8 meter persegi. Rumah akan dibangun dengan dua kamar tidur, ruang tamu, dapur dan juga satu kamar mandi.
“Nantinya desainnya akan jadi rumah minimalis, seperti rumah modern sekarang ini,” terangnya.
Imam Sujono sendiri mengaku terkejut dengan bantuan tersebut. Oleh karenanya ia pun menyatakan sangat berterimakasih.
“Saya tidak tahu jika teman–teman akan membangun rumah untuk saya. Karena memang saya sudah lama tidak pernah kumpul,” terangnya.
Selama ini lanjut imam, ia tinggal di belakang rumah kakak iparnya. Kondisi rumahnya juga dengan kondisi yang seadanya.
“Memang saya belum punya rumah, awalnya saya ikut kakak ipar. Karena saya sudah menikah saya lebih memilih tinggal sendiri, meski dengan rumah seadannya,” pungkasnya.
Reporter: Yuda Auliya Rahman
Editor: Ali Muntoha