Kamis, 20 November 2025


Sebagai persiapan tatanan kehidupan baru atau new normal, olahraga bersepeda menjadi salah satu pilihan untuk menjaga kebugaran tubuh.

Akibat tren tersebut, masyarakat pun banyak yang berburu sepeda. Alhasil toko-toko sepeda di Kudus banyak yang kehabisan barang, akibat terlalu banyak orang yang mencari unit sepeda baru.

Salah satunya Toko Sepeda Suka Jaya yang berada di Jalan Patimura Nomor 146 Desa Getas Pejaten, Kecamatan Jati, Kudus yang kini kebanjiran pembeli.

"Memang saat pandemi ini penjualan meningkat dua kali lipat bahkan lebih. Apalagi setelah Lebaran kemarin menjadi puncaknya," kata Narto (37) pemilik Toko Sepeda Suka Jaya, Senin (22/6/2020).

Ia mengaku pada hari Minggu (21/6/2020) kemarin, bahkan bisa menjual hingga 45 unit sepeda. Jumlah tersebut belum termasuk unit yang dibeli oleh orang untuk dijual kembali.

"Kemarin itu saya juga heran bisa banyak sekali yang beli, ini sudah habis barangnya. Hari ini kemungkinan datang barang lagi," ucapnya.

Menurutnya saat ini yang paling dicari yakni jenis sepeda gunung atau mountain bike (MTB), sepeda lipat (seli) hingga sepeda anak. Dan barang yang dijualnya kebanyakan harga Rp 3 juta ke bawah.
Menurutnya saat ini yang paling dicari yakni jenis sepeda gunung atau mountain bike (MTB), sepeda lipat (seli) hingga sepeda anak. Dan barang yang dijualnya kebanyakan harga Rp 3 juta ke bawah."Saya memang menjual yang cepat laku sekitar Rp 3 juta ke bawah. Kalau saya sendiri menjual mulai dari apolo bayi, sepeda anak hingga sepeda dewasa. Harganya juga bervariasi, kalau sepeda anak-anak paling murah Rp 370 ribu tapi kalau MTB paling murah Rp 1,2 juta," terangnya.Baca: Bersepeda Kian Ngetren Saat Pandemi, Tapi Gowes Berjajar Bikin Pengendara Lain MangkelDengan semakin banyaknya penghobi bersepeda, pihaknya pun mengimbau para goweser agar tetap menekankan protokol kesehatan, dan jagan bergerombol saat bersepeda."Untuk goweser jangan lupa menjaga jarak dan memakai masker saat bersepeda, agar tetap sehat dan terhindar dari virus corona," tandasnya. Reporter: Yuda Auliya RahmanEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler