Ratusan Mahasiswa IAIN Kudus Diwisuda Secara Daring
Yuda Auliya Rahman
Sabtu, 27 Juni 2020 14:02:02
Wisuda tersebut merupakan wisuda yang ke-27 untuk program sarjana dan yang ke-9 untuk program pascasarjana. Dan diikuti oleh 476 wisudawan dari berbagai program studi.
Pihak kampus juga menyelenggarakan sidang senat terbuka secara simbolis di Aula Rektorat IAIN Kudus dengan jumlah peserta terbatas, yakni 19 wisudawan dan wisudawati terbaik. Namun, dengan tetap menekan protokol kesehatan.
Sementara peserta wisuda lainnya mengikuti sidang senat terbuka secara daring dari rumah masing- masing. Meski digelar secara daring, tak mengurangi kesakralan prosesi wisuda. Para wisudawan dan wisudawati tetap menggunakan jubah dan toga wisuda.
Dalam sambutannya, Rektor IAIN Kudus Mundakir mengatakan dalam pelaksanaan wisuda kali ini, berbeda dengan momen wisuda sebelumnya. Karena situasi ditengah pandemi corona harus
survive dan beradaptasi dengan melaksanakan wisuda secara daring.
“Pada hari ini, dengan bangga saya mengucapkan selamat dan sukses kepada 476 mahasiswa yang di wisuda,” katanya.
Ia menyatakan, untuk menghadapi ketidakpastian di tengah pandemi ini, sangatlah diperlukan komponen dasar untuk menjadikan lulusan yang siap untuk menyambut masa baru ini.
Pertama yakni karakter atau akhlak, ada beberapa macam moral dan kinerja yang harus dimiliki para wisudawan. Seperti iman, takwa, jujur, rendah hati, kerja keras, ulet, tuntas dan yang terakhir tidak mudah menyerah.
Pertama yakni karakter atau akhlak, ada beberapa macam moral dan kinerja yang harus dimiliki para wisudawan. Seperti iman, takwa, jujur, rendah hati, kerja keras, ulet, tuntas dan yang terakhir tidak mudah menyerah.Kedua yakni kompetensi yang sekiranya harus dimiliki para wisudawan, seperti, kritis, kreatif, komunikatif dan kolaboratif. Dan yang terakhir adalah meningkatkan literasi baca atau keterbukaan wawasan.“Ketiga komponen tersebut harus sudah dipersiapkan. Untuk menyambut kehidupan baru di masa depan,” terangnya.Sementara salah satu wisudawan dari Fakultas Ushuluddin Lutfi Fitriani Cahyaningrum (23) menyatakan senang karena sudah diwisuda, meski dilakukan secara daring.“Sedihnya tidak bisa ketemu teman–teman dan tidak bisa seperti kakak saya dulu waktu wisuda diantar dan didampingi sama keluarga wisuda di kampus. Tapi ya
alhamdulillah masih bisa wisuda untuk tahun ini,” kata gadis asal Purwodadi itu. Reporter: Yuda Auliya RahmanEditor: Ali Muntoha
MURIANEWS, Kudus – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus untuk pertama kalinya menggelar wisuda secara online, Sabtu (27/6/2020). Hal tersebut dilakukan karena menyesuaikan kondisi di masa pandemi Covid 19.
Wisuda tersebut merupakan wisuda yang ke-27 untuk program sarjana dan yang ke-9 untuk program pascasarjana. Dan diikuti oleh 476 wisudawan dari berbagai program studi.
Pihak kampus juga menyelenggarakan sidang senat terbuka secara simbolis di Aula Rektorat IAIN Kudus dengan jumlah peserta terbatas, yakni 19 wisudawan dan wisudawati terbaik. Namun, dengan tetap menekan protokol kesehatan.
Sementara peserta wisuda lainnya mengikuti sidang senat terbuka secara daring dari rumah masing- masing. Meski digelar secara daring, tak mengurangi kesakralan prosesi wisuda. Para wisudawan dan wisudawati tetap menggunakan jubah dan toga wisuda.
Dalam sambutannya, Rektor IAIN Kudus Mundakir mengatakan dalam pelaksanaan wisuda kali ini, berbeda dengan momen wisuda sebelumnya. Karena situasi ditengah pandemi corona harus survive dan beradaptasi dengan melaksanakan wisuda secara daring.
“Pada hari ini, dengan bangga saya mengucapkan selamat dan sukses kepada 476 mahasiswa yang di wisuda,” katanya.
Ia menyatakan, untuk menghadapi ketidakpastian di tengah pandemi ini, sangatlah diperlukan komponen dasar untuk menjadikan lulusan yang siap untuk menyambut masa baru ini.
Pertama yakni karakter atau akhlak, ada beberapa macam moral dan kinerja yang harus dimiliki para wisudawan. Seperti iman, takwa, jujur, rendah hati, kerja keras, ulet, tuntas dan yang terakhir tidak mudah menyerah.
Kedua yakni kompetensi yang sekiranya harus dimiliki para wisudawan, seperti, kritis, kreatif, komunikatif dan kolaboratif. Dan yang terakhir adalah meningkatkan literasi baca atau keterbukaan wawasan.
“Ketiga komponen tersebut harus sudah dipersiapkan. Untuk menyambut kehidupan baru di masa depan,” terangnya.
Sementara salah satu wisudawan dari Fakultas Ushuluddin Lutfi Fitriani Cahyaningrum (23) menyatakan senang karena sudah diwisuda, meski dilakukan secara daring.
“Sedihnya tidak bisa ketemu teman–teman dan tidak bisa seperti kakak saya dulu waktu wisuda diantar dan didampingi sama keluarga wisuda di kampus. Tapi ya alhamdulillah masih bisa wisuda untuk tahun ini,” kata gadis asal Purwodadi itu.
Reporter: Yuda Auliya Rahman
Editor: Ali Muntoha