BLK Kudus Batasi Peserta Pelatihan Selama Pandemi
Yuda Auliya Rahman
Selasa, 28 Juli 2020 14:06:20
Kepala UPTD BLK Disnakerperinkopukm Kudus Anggun Nugroho mengatakan, seharusnya pelatihan yang menggunakan dana APBN tersebut bisa diikuti oleh peserta dari luar kota. "Karena ini masa pandemi sementara terbatas hanya untuk warga Kudus saja," katanya Selasa (28/7/2020).
Ia menyatakan, pelatihan kali ini ada beberapa lima jurusan yakni otomotif motor, otomotif mobil, prosessing hasil pertanian, menjahit serta kecantikan kulit dan rambut.
Tiap jurusan diikuti 16 peserta dan untuk waktunya berbeda-beda tiap jurusan. Mulai 18 hari hingga 43 hari.
"Waktunya tergantung pelatihan kerja yang mereka ikuti. Karena waktu yang dibutuhkan setiap pelatihan kerja tidak sama. Ini lima pelatihan kerja terakhir di tahun ini yang sudah dimulai semenjak Senin (20/7/2020) lalu," terangnya.
Dana pelatihan kerja tersebut, bersumber dari APBN sebesar Rp 1,05 miliar untuk satu tahun. Sementara untuk jurusannya ada 13 paket pelatihan kerja."Seharusnya ada 26 paket pelatihan untuk satu tahun, dan anggaranya Rp 2.1 miliar. Setelah terpotong menjadi Rp 1,05 miliar akhirnya pelatihan kerja juga tinggal 13 paket pelatihan. Delapan paket pelatihan sudah selesai, sisanya lima pelatihan ini masih berjalan,"tandasnya. Reporter: Yuda Auliya RahmanEditor: Ali Muntoha
MURIANEWS, Kudus - Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian, Koperasi dan UKM (Disnakerperinkopukm) Kabupaten Kudus selama pandemi melakukan pembatasan peserta pelatihan kerja.
Kepala UPTD BLK Disnakerperinkopukm Kudus Anggun Nugroho mengatakan, seharusnya pelatihan yang menggunakan dana APBN tersebut bisa diikuti oleh peserta dari luar kota. "Karena ini masa pandemi sementara terbatas hanya untuk warga Kudus saja," katanya Selasa (28/7/2020).
Ia menyatakan, pelatihan kali ini ada beberapa lima jurusan yakni otomotif motor, otomotif mobil, prosessing hasil pertanian, menjahit serta kecantikan kulit dan rambut.
Tiap jurusan diikuti 16 peserta dan untuk waktunya berbeda-beda tiap jurusan. Mulai 18 hari hingga 43 hari.
"Waktunya tergantung pelatihan kerja yang mereka ikuti. Karena waktu yang dibutuhkan setiap pelatihan kerja tidak sama. Ini lima pelatihan kerja terakhir di tahun ini yang sudah dimulai semenjak Senin (20/7/2020) lalu," terangnya.
Dana pelatihan kerja tersebut, bersumber dari APBN sebesar Rp 1,05 miliar untuk satu tahun. Sementara untuk jurusannya ada 13 paket pelatihan kerja.
"Seharusnya ada 26 paket pelatihan untuk satu tahun, dan anggaranya Rp 2.1 miliar. Setelah terpotong menjadi Rp 1,05 miliar akhirnya pelatihan kerja juga tinggal 13 paket pelatihan. Delapan paket pelatihan sudah selesai, sisanya lima pelatihan ini masih berjalan,"tandasnya.
Reporter: Yuda Auliya Rahman
Editor: Ali Muntoha
