Album Pertama Band Menuju Utara Tentang Persiku Ludes Kurang dari Dua Bulan
Yuda Auliya Rahman
Senin, 2 November 2020 17:30:15
Menuju Utara, berhasil merilis satu album berbentuk CD-R dengan foto cover supporter Persiku yang menaiki pagar tribun saat mendukung klub kebanggaanya.
Bahkan, album yang dirilis dengan jumlah terbatas tersebut, mampu ludes dalam kurun waktu kurang dari dua bulan dan terjual hingga ke Riau.
"Album pertama itu berisikan lima lagu, semuanya tentang Persiku. Kami merilis album tersebut 19 Desember 2019 hanya seratus keping. Waktu itu saya tidak menyangka bisa secepat itu habis, tapi setelah itu memang tidak produksi lagi," kata Guntur, pencipta lagu sekaligus Drummer Menuju Utara itu, Senin (2/11/2020).
Sebelumnya, ia sudah membuat lagu tentang Persiku ketika masih gabung dengan band IbaratSkata. Di bandnya sekarang ia pun lebih memfokuskan untuk membuat karya dengan tema tentang sepakbola di Kudus.
"Sampai sekarang saya masih support Persiku. Meskipun apa yang saya lakukan itu dianggap teman musisi di kota besar suatu yang gila, karena tim sepakbola yang kami dukung saat itu tim kota kecil. Tapi memang itu tugas kami memperkenalkan Persiku itu lewat lagu," ungkapnya.
Ia menjelaskan, lagu yang paling berkesan dari beberapa lagu di album yang dibuatnya yakni yang berjudul Tribun Timur. Di mana lagu tersebut menceritakan tentang sejarah supporter di Kudus yang berawal dari tribun sebelah timur.
"Lahirnya Suporter Macan Muria (SMM) itu ya dari tribun timur. Bisa dibilang tempat bersejarah di kalangan suporter di Kudus," ujarnya.
Baca: Menuju Utara, Satu-satunya Band Pemantik Semangat Supoter Persiku KudusMenurutnya, dalam satu lagu, ia tak perlu membutuhkan waktu yang lama, hanya membutuhkan waktu selama 15 menit."Sekitar 10 sampai 15 menit bisa jadi satu lagu. Karena memang dasarnya sudah suka Persiku, suka suporteran jadi menerjemahkannya dalam sebuah lagu itu mudah," ucapnya.Band Menuju Utara sendiri, lanjut Guntur, sama sekali tidak pernah mengagendakan latihan. Misal ada lagu baru yang dibuat, maka ia hanya menyebarkannya melalui grup WA."Kalau ada lagu baru ya
tak genjreng tak rekam terus share grup (dipetik dinyanyikan direkam lalu di share di grup). Nanti ketemu ya di tempat rekaman. Karena personel Menuju Utara itu skilnya sudah di atas rata-rata. Azy dan Fatah itu juga personel BerteriakLantang Zulfa itu bassis di band Garis Depan, jadi mereka sudah profesional," tandasnya. Reporter: Yuda Auliya RahmanEditor: Ali Muntoha
MURIANEWS, Kudus - Menuju Utara, begitu nama satu-satunya band di Kudus yang semua karya lagu di dalamnya berisikan tentang dukungan untuk dunia sepkabola di Kudus (Persiku).
Menuju Utara, berhasil merilis satu album berbentuk CD-R dengan foto cover supporter Persiku yang menaiki pagar tribun saat mendukung klub kebanggaanya.
Bahkan, album yang dirilis dengan jumlah terbatas tersebut, mampu ludes dalam kurun waktu kurang dari dua bulan dan terjual hingga ke Riau.
"Album pertama itu berisikan lima lagu, semuanya tentang Persiku. Kami merilis album tersebut 19 Desember 2019 hanya seratus keping. Waktu itu saya tidak menyangka bisa secepat itu habis, tapi setelah itu memang tidak produksi lagi," kata Guntur, pencipta lagu sekaligus Drummer Menuju Utara itu, Senin (2/11/2020).
Sebelumnya, ia sudah membuat lagu tentang Persiku ketika masih gabung dengan band IbaratSkata. Di bandnya sekarang ia pun lebih memfokuskan untuk membuat karya dengan tema tentang sepakbola di Kudus.
"Sampai sekarang saya masih support Persiku. Meskipun apa yang saya lakukan itu dianggap teman musisi di kota besar suatu yang gila, karena tim sepakbola yang kami dukung saat itu tim kota kecil. Tapi memang itu tugas kami memperkenalkan Persiku itu lewat lagu," ungkapnya.
Ia menjelaskan, lagu yang paling berkesan dari beberapa lagu di album yang dibuatnya yakni yang berjudul Tribun Timur. Di mana lagu tersebut menceritakan tentang sejarah supporter di Kudus yang berawal dari tribun sebelah timur.
"Lahirnya Suporter Macan Muria (SMM) itu ya dari tribun timur. Bisa dibilang tempat bersejarah di kalangan suporter di Kudus," ujarnya.
Baca: Menuju Utara, Satu-satunya Band Pemantik Semangat Supoter Persiku Kudus
Menurutnya, dalam satu lagu, ia tak perlu membutuhkan waktu yang lama, hanya membutuhkan waktu selama 15 menit.
"Sekitar 10 sampai 15 menit bisa jadi satu lagu. Karena memang dasarnya sudah suka Persiku, suka suporteran jadi menerjemahkannya dalam sebuah lagu itu mudah," ucapnya.
Band Menuju Utara sendiri, lanjut Guntur, sama sekali tidak pernah mengagendakan latihan. Misal ada lagu baru yang dibuat, maka ia hanya menyebarkannya melalui grup WA.
"Kalau ada lagu baru ya
tak genjreng tak rekam terus share grup (dipetik dinyanyikan direkam lalu di share di grup). Nanti ketemu ya di tempat rekaman. Karena personel Menuju Utara itu skilnya sudah di atas rata-rata. Azy dan Fatah itu juga personel BerteriakLantang Zulfa itu bassis di band Garis Depan, jadi mereka sudah profesional," tandasnya.
Reporter: Yuda Auliya Rahman
Editor: Ali Muntoha