Kamis, 20 November 2025


MURIANEWS, Kudus - Pemerintah Desa (Pemdes) Kajar mempersiapkan sejumlah daya tarik wisata di desanya untuk menyambut penetapan sebagai desa wisata. Beberapa jenis daya tarik wisata akan dikembangkan dan ditonjolkan agar wisatawan tertarik.

Kepala Desa Kajar Bambang TS mengatakan, wisata kuliner akan terus dikembangkan untuk menjadi salah satu wisata khas yang ada di desa di lereng Muria itu. Tak hanya itu wisata alam hingga wisata religi akan juga menjadi daya tarik wisata yang akan ditonjolkan.

"Rencananya bulan depan kami mendapatkan SK desa wisata. Yang kami tonjolkan tetap ada satu yang khas di sini. Yakni wisata kuliner khas Desa Kajar seperti kopi, getuk, hingga pecel pakis," katanya, Kamis (28/1/2021).

Selain itu, wisata alam seperti hutan pinus,  Sumur Banyu Panguripan, Belik Sumur Dapur, Belik Sertitih, Belik Sumut Pulau juga disiapkan. Terlebih di Desa Kajar memiliki wisata alam yang belum banyak diketahui oleh masyarakat luas.

Salah satunya Sungai Siluman. Sungai ini menurutnya mempunyai keindahan alam tersendiri. Yakni, adanya batu-batu besar yang membuat sungai itu terlihat sangat menarik.

"Wisata sungai, yang ada batu-batu besar dan bersih, dengan aliran air yang menabrak batu dan menimbulkan percikan air bisa menjadi nilai lebih, namanya Sungai Siluman. Nanti kami siapkan tenda tenda seperti camping agar wisatawan bisa menikmatinya dengan nyaman," ungkapnya.
Baca: Japan dan Kajar Diusulkan Ditetapkan Sebagai Desa Wisata di KudusDi  Desa Kajar juga memiliki situs-situs makam yang diyakini warga sekitar sebagai cikal bakal desa dan keterkaitan sebagai santri dari Sunan Muria.Pihaknya juga akan memberikan pelatihan kepada sumber daya manusia (SDM) di sekitar lokasi tersebut, dengan pembimbingan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Disbudpar Kudus."Di sini (Kajar) ada makam Mbah Siti Asiyah dan makam Mbah Jipang, keduanya penyebar agama Islam di Desa Kajar. Jadi nanti ada wisata religi juga. SDMnya nanti juga akan diberikan bimbingan dari Disbudpar" tandasnya.Reporter: Yuda Auliya RahmanEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler