Satu Dukuh di Karangrowo Kudus Terendam Banjir, Ratusan Warga Mengungsi
Yuda Auliya Rahman
Rabu, 10 Februari 2021 14:30:13
MURIANEWS,Kudus - Banjir menggenangi peemukimaan warga di Dukuh Krajan, Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan, Kudus. Ratusan warga mengungsi di balai desa dan MTS As-Sidah Karangrowo.
Salah seorang warga Dukuh Krajan RT 2 RW 2 Jumini (55) mengatakan, sudah mengungsi di Balai Desa Karangrowo semenjak lima hari yang lalu. Sebab, semakin hari banjir yang menggenangi rumahnya semakin tinggi.
"Malam Sabtu saya sudah di sini (posko pengungsian) sama anak saya satu.
Sampun sepinggul banyune (Sudah satu pinggul air yang masuk ke rumah) di jalan malah lebih tinggi. Ini di posko pengungsian
alhamdulillah diberi nasi tiga kali sehari," katanya, Rabu (10/2/2021).
Sementara Kepala Desa Karangrowo Heri Darwanto menyebut, saat ini total pengungsi di dua posko tersebut ada sekitar 500-an jiwa. Hanya saja, memang sekitar 70 persen warga yang terdampak lebih memilih untuk tetap tinggal di rumah.
[caption id="attachment_206729" align="alignleft" width="880"]

Warga Dukuh Krajan mengungsi di Balai Desa Karangrowo. (MURIANEWS/ Yuda Auliya Rahman)[/caption]
"Ada sekitar 2.000 jiwa yang terdampak banjir, dari 750 rumah. Kalau yang terendam rumahnya ada 550 rumah, selainya itu akses jalan. Kebanyakan warga mengungsi di pengungsian MTs ada sekitar 400 jiwa," ucapnya.
Ia menjelaskan, di desanya tersebut sudah terendam banjir semenjak awal Februari lalu. Namun hanya di Dukuh Krajan yang keseluruhan terdampak banjir dari total tiga dukuh yang ada di Desa Karangrowo."Dukuh Krajan itu lokasi berbatasan dengan Desa Payaman, dengan ketinggian (banjir) 80 cm hingga 100 cm bahkan lebih, itu sudah agak surut," ungkapnya.Sementara terkait logistik untuk memenuhi kebutuhan makan ribuan warga tersebut dinilai masih mencukupi hingga tiga hari ke depan. Untuk kebutuhan makan pengungsi pihaknya menyediakan tiga kali sehari dan untuk yang masih bertahan di permukiman dua kali sehari."Sejauh ini masih aman, kami juga dibantu dari Kecamatan Undaan, Dinas Sosial, BPBD Kudus dan instansi ataupun organisasi lain. Sejumlah relawan dari warga desa yang tidak terdampak dan PKK juga ikut membantu menjadi relawan memasak," tandasnya. Reporter: Yuda Auliya RahmanEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_206728" align="alignleft" width="880"]

Sejumlah warga Desa Karangrowo, masih bertahan di rumahnya meski kebanjiran. (MURIANEWS/Yuda Auliya Rahman)[/caption]
MURIANEWS,Kudus - Banjir menggenangi peemukimaan warga di Dukuh Krajan, Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan, Kudus. Ratusan warga mengungsi di balai desa dan MTS As-Sidah Karangrowo.
Salah seorang warga Dukuh Krajan RT 2 RW 2 Jumini (55) mengatakan, sudah mengungsi di Balai Desa Karangrowo semenjak lima hari yang lalu. Sebab, semakin hari banjir yang menggenangi rumahnya semakin tinggi.
"Malam Sabtu saya sudah di sini (posko pengungsian) sama anak saya satu.
Sampun sepinggul banyune (Sudah satu pinggul air yang masuk ke rumah) di jalan malah lebih tinggi. Ini di posko pengungsian
alhamdulillah diberi nasi tiga kali sehari," katanya, Rabu (10/2/2021).
Sementara Kepala Desa Karangrowo Heri Darwanto menyebut, saat ini total pengungsi di dua posko tersebut ada sekitar 500-an jiwa. Hanya saja, memang sekitar 70 persen warga yang terdampak lebih memilih untuk tetap tinggal di rumah.
[caption id="attachment_206729" align="alignleft" width="880"]

Warga Dukuh Krajan mengungsi di Balai Desa Karangrowo. (MURIANEWS/ Yuda Auliya Rahman)[/caption]
"Ada sekitar 2.000 jiwa yang terdampak banjir, dari 750 rumah. Kalau yang terendam rumahnya ada 550 rumah, selainya itu akses jalan. Kebanyakan warga mengungsi di pengungsian MTs ada sekitar 400 jiwa," ucapnya.
Ia menjelaskan, di desanya tersebut sudah terendam banjir semenjak awal Februari lalu. Namun hanya di Dukuh Krajan yang keseluruhan terdampak banjir dari total tiga dukuh yang ada di Desa Karangrowo.
"Dukuh Krajan itu lokasi berbatasan dengan Desa Payaman, dengan ketinggian (banjir) 80 cm hingga 100 cm bahkan lebih, itu sudah agak surut," ungkapnya.
Sementara terkait logistik untuk memenuhi kebutuhan makan ribuan warga tersebut dinilai masih mencukupi hingga tiga hari ke depan. Untuk kebutuhan makan pengungsi pihaknya menyediakan tiga kali sehari dan untuk yang masih bertahan di permukiman dua kali sehari.
"Sejauh ini masih aman, kami juga dibantu dari Kecamatan Undaan, Dinas Sosial, BPBD Kudus dan instansi ataupun organisasi lain. Sejumlah relawan dari warga desa yang tidak terdampak dan PKK juga ikut membantu menjadi relawan memasak," tandasnya.
Reporter: Yuda Auliya Rahman
Editor: Ali Muntoha