Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Kudus - Tumpukan sampah sepanjang ratusan meter di Sungai Piji, Desa Kesambi, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus mulai dibersihkan, Kamis (4/3/2021). Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana pun menerjunkan alat berat untuk membantu mengangkat sampah ke daratan.

Perangkat Desa Kesambi Sulikan mengatakan, pembersihan sampah yang menumpuk di Sungai Piji 1 dan Piji II diperkirakan selesai dalam waktu empat sampai lima hari.

"Kami dari desa tentunya sangat berterima kasih kepada BBWS, dan dinas lain yang sudah membantu dalam pembersihan sungai ini. Sebab, jika tidak menggunakan alat berat akan sangat kesusahan untuk pembersihan sampah yang sudah menumpuk terlalu banyak," katanya.

Seusai dinaikan ke daratan, lanjut dia, sampah tersebut nantinya akan ditunggu hingga mengering dan setelah itu dibakar.

"Ada space kanan kiri sungai itu sekitar 7 meteran untuk menaruh sampah tersebut. Dan setelah kering, nantinya akan dibakar oleh pihak desa dan bekerja sama dengan petani sekitar," ungkapnya.

Baca: Awas Banjir, Tumpukan Sampah Sumbat Aliran Sungai Piji Kudus

Terpisah, Kepala Desa Kesambi M Masri menyatakan, selain dibakar sampah yang bisa diangkut angkut akan dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA). Sisanya, seperti sampah-sampah pepohonan akan dibakar.

"Intinya kami berterima kasih sudah ada bantuan untuk mengangkat sampah tersebut. Untuk pembersihanya, nanti bisa dilakukan secara bertahap sambil menunggu akses jalan bisa dilalui. Karena sekarang musim hujan masih licin," jelasnya.Pihaknya juga berharap agar instansi terkait bisa mengkaji kembali gorong-gorong dari Sungai Piji yang menuju ke Sungai Juwana 2 (Sungai Jratun). Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak membuang sungai mulai hulu hingga hilir."Karena jika residen gorong-gorong tidak dihilangkan atau diganti jembatan yang lebih lebar, hal sama akan terjadi kembali saat musim hujan nanti. Selain itu juga normalisasi masih perlu dilakukan," ucapnya.Pihaknya juga mendukung program pemerintah yang akan membuat jaring di sungai yang ada di setiap perbatasan desa."Karena di situ nanti ketahuan desa mana yang membawa dampak sampah paling banyak. Meski di Desa Kesambi sudah diperketat dari atas juga masih seperti itu (buang sampah di sungai) ya percuma," tandasnya. Reporter: Yuda Auliya RahmanEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler