Jumat, 21 November 2025


MURIANEWS, Kudus - Tim rukyatul hilal Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kudus bersama sejumlah ahli falaq dan tokoh agama dari berbagai organisasi melaksanakan pemantauan Hilal penentuan awal Ramadan 1442 H, Senin (12/4/2021) petang.

Sayangnya, dalam pantauan sejumlah ahli di Gedung J lantai 6 Universitas Muria Kudus menggunakan teodolik, teropong bintang dan binokular, hilal sama sekali tak bisa terlihat.

Kepala Kantor Kemenag Kudus Akhmad Mudzakir mengatakan, tidak terlihatnya hilal dalam di Kudus lantaran tertutup oleh mendung. Apapun hasilnya, pihaknya akan melaporkannya ke pemerintah pusat.

"Tadi memang tidak terlihat, hasilnya kami laporkan ke Kementerian Agama di pusat, " katanya.

Meski tidak terlihat, menurutnya keputusan awal Ramadan ada pada pemerintah pusat. Sebab, pemantauan hilal tidak hanya dilakukan di satu kota/kabupaten saja.

"Tinggi hilal tadi tiga derajat, secara ilmu hisab itu kemungkinan bisa dilihat. Tapi tadi karena tertutup hilal jadi tidak bisa terlihat," ujarnya.
"Tinggi hilal tadi tiga derajat, secara ilmu hisab itu kemungkinan bisa dilihat. Tapi tadi karena tertutup hilal jadi tidak bisa terlihat," ujarnya.Baca: Hasil Sidang Isbat, 1 Ramadan Jatuh pada 13 April 2021Ketua Tim Ahli Badan Hisab Rukyah Daerah (BHRD) Kudus M Agus Yusrun Nafi' juga menyatakan hilal tidak bisa terlihat sebab tertutup awan mendung.  Lama hilal muncul, menurutnya 14 menit 36 detik dengan keadaan hilal miring ke selatan."Tinggi hilal tiga derajat 26 menit 53 detik. Ini buat bahan sidang isbat. Hilal terbenamnya itu pukul 17.51 WIB," pungkasnya. Reporter: Yuda Auliya RahmanEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler