Hasil Swab Antigen Pemilik Hajat di Kudus yang Hadirkan Dewi Persik Keluar

[caption id="attachment_219617" align="alignleft" width="880"] Tenaga medis mengemasi peralatan medis seusai melakukan swab antigen terhadap keluarga dan karyawan dalam hajat yang menghadirkan Dewi Persik di Kudus. (MURIANEWS/Yuda Auliya Rahman)[/caption] MURIANEWS, Kudus - Tujuh orang yang terlibat dalam hajatan yang menghadirkan Dewi Persik di Desa Prambatan Lor, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus beberapa hari yang lalu telah diswab antigen, Selasa (25/5/2021) siang. Hasil swab antigen tersebut pun telah keluar. Dari hasil swab antigen ketujuh orang tersebut dinyatakan negatif atau nonreaktif Covid-19. "Sudah keluar, dan hasilnya sudah negatif semua," kata Camat Kaliwungu Satria Agus Himawan saat dihubungi MURIANEWS melalui pesan singkat, Selasa (25/5/2021) sore. Dari hasil tersebut, ketujuh orang yang telah diswab antigen tersebut tidak akan dilakukan swab test PCR lanjutan. Lantaran, hasil yang keluar sudah menunjukkan negatif. Sementara untuk perluasan tracing, Satgas Penanganan Covid-19 kecamatan masih menunggu intsruksi lebih lanjut dari Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Kudus. "Iya (menunggu intruksi dari satgas Kabupaten). Kalau diminta untuk perluasan tracing lagi, akan kami lakukan," ujarnya. Baca: Dewi Perssik di Kudus Disebut Hanya Sebagai Tamu Undangan, Sumbang Dua Lagu Agar tidak terulang lagi hal yang serupa, Satria pun mengimbau kepada masyarakat agar jujur apabila akan mengadakan hajatan. Untuk saat ini, pihaknya menegaskan tidak memperbolehkan menggelar hajatan dengan hiburan apapun. "Berapa tamu yang diundang, apa saja acaranya, waktunya, harus terus terang. Hajatan dengan hiburan apapun tidak diperbolehkan saat ini, dan untuk makan juga tidak diperbolehkan di tempat baik prasmanan ataupun ’piring terbang’ (diantar)," tegasnya. Baca: Dewi Persik Manggung dalam Hajatan di Kudus Saat Corona Melonjak, Warga: Tidak Adil Bagi Kami Ia pun meminta agar masyarakat bisa lebih disiplin dalam penerapan protokol kesehatan, serta mengurangi kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan massa dalam jumlah banyak.   Reporter: Yuda Auliya Rahman Editor: Ali Muntoha https://youtu.be/7gZKnIEy-cw