Jenazah Kakek Sebatang Kara di Kudus Ditemukan Membusuk di Rumahnya
Yuda Auliya Rahman
Sabtu, 31 Juli 2021 11:55:50
MURIANEWS, Kudus - Seorang kakek yang hidup sebatang kara ditemukan meninggal dalam kondisi membusuk di rumahnya di Kelurahan Panjunan RT 6 RW 1, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Sabtu (31/7/2021). Kakek tersebut diketahui bernama Sutopo (73).
Dari pantauan
MURIANEWS, Inafis Polres Kudus, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan petugas Puskesmas Wergu Wetan berada di lokasi untuk mengevakuasi jenazah dan melakukan pemeriksaan.
Saat ditemukan, jenazah kakek tersebut dalam kondisi membusuk dan hanya memakai sarung. .
Kapolsek Kota AKP Khoirul Naim mengatakan, penemuan jenazah tersebut berawal dari kecurigaan warga sekitar yang mencium bau busuk dari rumah korban. Kemudian warga melaporkannya ke kelurahan dan kepolisian setempat.
Setelah mendapat laporan, pihaknya segera datang ke lokasi untuk melakukan pengecekan. Dan didapati korban ditemukan sudah tak bernyawa.
Dari pemeriksaan tim Inafis Polres Kudus dan dr Puspitasari dari Puskesmas Wergu Wetan tidak ditemukan adanya tanda penganiayaan.
"Diperkirakan sudah meninggal dua hari lalu. Korban bekerja sebagai tukang pijat dan tinggal seorang diri di rumah. Setelah dicek tidak terdapat tanda penganiayaan pada tubuh korban, " katanya saat ditemui di lokasi kejadian.
Sementara Lurah Panjunan Murianto menjelaskan, saat ditemukan kakek tersebut memang sudah dalam kondisi meninggal. Warga saat itu curiga lantaran banyaknya lalat dan bau tak sedap muncul dari rumah kakek tersebut.
"Tadi sekitar jam 08.00 WIB. Posisi rumahnya tertutup, tapi saya tidak boleh buka dulu sebelum kepolisian sama dokter datang," jelasnya.
"Tadi sekitar jam 08.00 WIB. Posisi rumahnya tertutup, tapi saya tidak boleh buka dulu sebelum kepolisian sama dokter datang," jelasnya.Infromasi dari warga sekitar dalam dua hari terakhir korban memang tidak terlihat ke luar rumah. Warga yang biasa memberi makanan ke korban juga curiga, lantaran makanan tidak diambil."Dikasih makanan (sayur) sama tetangga, ditaruh di pintu rumah itu tidak ada yang ambil, malah pagi tadi ada yang mencium bau menyengat," ucapnya.Sehari-harinya kakek tersebut sering berinteraksi dan berkomunikasi baik dengan warga sekitar dan tidak memiliki masalah."Komunikasi dan sosialisasinya dengan warga itu sangat baik, kakek itu asli Blitar Jawa Timur, tapi sudah lama tinggal di sini (Kelurahan Panjunan) sendiri, sudah sepuluh tahun lebih," ucapnya.Sebelumnya pihak kelurahan juga sudah berupaya untuk mengirim kakek tersebut ke Panti Jompo Rembang, lantaran memang hidup seorang diri. Namun, kakek itu menolak."Mungkin karena merasa masih bisa mandiri, karena punya pekerjaan (tukang pijat), jadi tidak mau," pungkasnya. Reporter: Yuda Auliya RahmanEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_231166" align="alignleft" width="880"]

Proses evakuasi jenazah seorang kakek sebatang kara di Desa Panjunan, Kecamatan Kota, Kudus. (MURIANEWS/Yuda Auliya Rahman)[/caption]
MURIANEWS, Kudus - Seorang kakek yang hidup sebatang kara ditemukan meninggal dalam kondisi membusuk di rumahnya di Kelurahan Panjunan RT 6 RW 1, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Sabtu (31/7/2021). Kakek tersebut diketahui bernama Sutopo (73).
Dari pantauan
MURIANEWS, Inafis Polres Kudus, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan petugas Puskesmas Wergu Wetan berada di lokasi untuk mengevakuasi jenazah dan melakukan pemeriksaan.
Saat ditemukan, jenazah kakek tersebut dalam kondisi membusuk dan hanya memakai sarung. .
Kapolsek Kota AKP Khoirul Naim mengatakan, penemuan jenazah tersebut berawal dari kecurigaan warga sekitar yang mencium bau busuk dari rumah korban. Kemudian warga melaporkannya ke kelurahan dan kepolisian setempat.
Setelah mendapat laporan, pihaknya segera datang ke lokasi untuk melakukan pengecekan. Dan didapati korban ditemukan sudah tak bernyawa.
Dari pemeriksaan tim Inafis Polres Kudus dan dr Puspitasari dari Puskesmas Wergu Wetan tidak ditemukan adanya tanda penganiayaan.
"Diperkirakan sudah meninggal dua hari lalu. Korban bekerja sebagai tukang pijat dan tinggal seorang diri di rumah. Setelah dicek tidak terdapat tanda penganiayaan pada tubuh korban, " katanya saat ditemui di lokasi kejadian.
Sementara Lurah Panjunan Murianto menjelaskan, saat ditemukan kakek tersebut memang sudah dalam kondisi meninggal. Warga saat itu curiga lantaran banyaknya lalat dan bau tak sedap muncul dari rumah kakek tersebut.
"Tadi sekitar jam 08.00 WIB. Posisi rumahnya tertutup, tapi saya tidak boleh buka dulu sebelum kepolisian sama dokter datang," jelasnya.
Infromasi dari warga sekitar dalam dua hari terakhir korban memang tidak terlihat ke luar rumah. Warga yang biasa memberi makanan ke korban juga curiga, lantaran makanan tidak diambil.
"Dikasih makanan (sayur) sama tetangga, ditaruh di pintu rumah itu tidak ada yang ambil, malah pagi tadi ada yang mencium bau menyengat," ucapnya.
Sehari-harinya kakek tersebut sering berinteraksi dan berkomunikasi baik dengan warga sekitar dan tidak memiliki masalah.
"Komunikasi dan sosialisasinya dengan warga itu sangat baik, kakek itu asli Blitar Jawa Timur, tapi sudah lama tinggal di sini (Kelurahan Panjunan) sendiri, sudah sepuluh tahun lebih," ucapnya.
Sebelumnya pihak kelurahan juga sudah berupaya untuk mengirim kakek tersebut ke Panti Jompo Rembang, lantaran memang hidup seorang diri. Namun, kakek itu menolak.
"Mungkin karena merasa masih bisa mandiri, karena punya pekerjaan (tukang pijat), jadi tidak mau," pungkasnya.
Reporter: Yuda Auliya Rahman
Editor: Ali Muntoha