Beras, Emas dan Cabai Merah Bikin Kudus Deflasi 0,10 Persen
Yuda Auliya Rahman
Selasa, 3 Agustus 2021 12:30:34
MURIANEWS, Kudus – Kabupaten Kudus pada April 2021 lalu mengalami deflasi sebesar 0,10 persen, dengan indeks Harga Konsumen (IHK) 105,18. Pemicu deflasi adanya penurunan harga beberapa indeks kelompok pengeluaran.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kudus Rahmadi Agus Santosa mengatakan, ada beberapa indeks kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan harga. Seperti, kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,62 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lain sebesar 0,43 persen.
"Ada lima komoditas utama yang menahan laju inflasi di Kudus, yakni beras, daging ayam ras, emas perhiasan, dan cabai merah. Lima komoditas itu turun harga," katanya, Selasa (3/8/2021).
Meski demikian, kelompok lain juga masih mengalami inflasi. Yakni pada kelompok kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,59 persen, kelompok pendidikan 0,41 persen, serta kelompok perumahan, air listrik , bahan bakar rumah tangga, juga penyediaan makanan, minuman (restoran) 0,21 persen.
Kemudian ada juga kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rumah tangga 0,02 persen dan kelompok kesehatan sebesar 0,01 persen.
"Komoditas penyumbang yakni naiknya harga tomat, pasir, tarif sekolah dasar, ikan bakar, dan bawang merah," ucapnya.Berbeda dengan Kudus, kabupaten/kota lain di Jawa Tengah mengalami inflasi. Untuk Kota Surakarta 0,23 persen, Kota Purwokerto 0,09 persen, Kota Tegal 0,08 persen, Kota Cilacap 0,06 persen, dan Kota Semarang 0,05 persen. "Hanya Kudus saja yang alami deflasi, " imbuhnya.Sementara untuk Jawa Tengah dan nasional mengalami inflasi sebesar 0,06 persen dan 0,08 persen. Reporter: Yuda Auliya RahmanEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_164201" align="alignleft" width="880"]

Sejumlah pedagang saat sedang mengemasi beras di Pasar Baru Wergu Wetan Kudus, beberapa waktu lalu. (MURIANEWS)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Kabupaten Kudus pada April 2021 lalu mengalami deflasi sebesar 0,10 persen, dengan indeks Harga Konsumen (IHK) 105,18. Pemicu deflasi adanya penurunan harga beberapa indeks kelompok pengeluaran.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kudus Rahmadi Agus Santosa mengatakan, ada beberapa indeks kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan harga. Seperti, kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,62 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lain sebesar 0,43 persen.
"Ada lima komoditas utama yang menahan laju inflasi di Kudus, yakni beras, daging ayam ras, emas perhiasan, dan cabai merah. Lima komoditas itu turun harga," katanya, Selasa (3/8/2021).
Meski demikian, kelompok lain juga masih mengalami inflasi. Yakni pada kelompok kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,59 persen, kelompok pendidikan 0,41 persen, serta kelompok perumahan, air listrik , bahan bakar rumah tangga, juga penyediaan makanan, minuman (restoran) 0,21 persen.
Kemudian ada juga kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rumah tangga 0,02 persen dan kelompok kesehatan sebesar 0,01 persen.
"Komoditas penyumbang yakni naiknya harga tomat, pasir, tarif sekolah dasar, ikan bakar, dan bawang merah," ucapnya.
Berbeda dengan Kudus, kabupaten/kota lain di Jawa Tengah mengalami inflasi. Untuk Kota Surakarta 0,23 persen, Kota Purwokerto 0,09 persen, Kota Tegal 0,08 persen, Kota Cilacap 0,06 persen, dan Kota Semarang 0,05 persen. "Hanya Kudus saja yang alami deflasi, " imbuhnya.
Sementara untuk Jawa Tengah dan nasional mengalami inflasi sebesar 0,06 persen dan 0,08 persen.
Reporter: Yuda Auliya Rahman
Editor: Ali Muntoha