MURIANEWS, Kudus - Memperingati Hari Santri Nasional 2021, Festival Asosiasi UMKM Gusjigang digelar di B&P Kampung Kuto, Kelurahan Purwosari, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus. Festival UMKM itu, akan digelar selama tiga hari mulai Jumat-Minggu (22-24/10/2021).
Dari pantauan MURIANEWS, puluhan UMKM menjajakkan dagangannya di tempat tersebut. Di sana ada UMKM berbagai macam produk, mulai sirup parijoto, kopi, minuman tradisional, tanaman, es gabus hingga pakaian.
Ketua panitia Festival UMKM Gusjigang Murtono mengatakan, festival itu bertujuan agar UMKM yang berada di bawah naungan asosiasi UMKM Gusjigang bisa kembali berkembang. Sehingga, otomatis perekonomian para pemilik UMKM bisa terangkat.
"Kami gelar ini dalam rangka Hari Santri Nasional 2021. Di era new normal ini kami ingin perkenomian di UMKM bisa kembali meningkat," katanya, Jumat (22/10/2021).
Ia menjelaskan, festival tersebut sebenarnya banyak diminati UMKM. Hanya saja, kondisi saat ini memang diharuskan untuk memberikan sejumlah pembatasan.
"Banyak yang daftar sebenarnya, anggota kami ada 111 UMKM. Tapi memang kali ini, kami batasi dulu dan ini hanya ada 50 UMKM," ujarnya.
Baca: Jihad Melawan Pandemi Dikumandangkan di Hari Santri
Festival seperti ini, sambung dia, rencananya akan berkesinambungan yang akan berjalan minimalnya satu bulan sekali.
Festival UMKM yang digelar dalam rangka Hari Santri 2021. (MURIANEWS/Yuda Auliya Rahman)[/caption]
MURIANEWS, Kudus - Memperingati Hari Santri Nasional 2021, Festival Asosiasi UMKM Gusjigang digelar di B&P Kampung Kuto, Kelurahan Purwosari, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus. Festival UMKM itu, akan digelar selama tiga hari mulai Jumat-Minggu (22-24/10/2021).
Dari pantauan MURIANEWS, puluhan UMKM menjajakkan dagangannya di tempat tersebut. Di sana ada UMKM berbagai macam produk, mulai sirup parijoto, kopi, minuman tradisional, tanaman, es gabus hingga pakaian.
Ketua panitia Festival UMKM Gusjigang Murtono mengatakan, festival itu bertujuan agar UMKM yang berada di bawah naungan asosiasi UMKM Gusjigang bisa kembali berkembang. Sehingga, otomatis perekonomian para pemilik UMKM bisa terangkat.
"Kami gelar ini dalam rangka Hari Santri Nasional 2021. Di era new normal ini kami ingin perkenomian di UMKM bisa kembali meningkat," katanya, Jumat (22/10/2021).
Ia menjelaskan, festival tersebut sebenarnya banyak diminati UMKM. Hanya saja, kondisi saat ini memang diharuskan untuk memberikan sejumlah pembatasan.
"Banyak yang daftar sebenarnya, anggota kami ada 111 UMKM. Tapi memang kali ini, kami batasi dulu dan ini hanya ada 50 UMKM," ujarnya.
Baca: 
