Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Kudus - Tepat di hari Sumpah Pemuda, Pemerintah Desa Terban, Kudus, bersama masyarakat mengibarkan bendera merah putih berukuran besar di Puncak Cangkraman Patiayam, Kamis (28/10/2021) petang.

Butuh perjuangan dan waktu yang lama untuk bisa mengibarkan sang merah putih berukuran 6 x 9,5 meter itu. Pasalnya, saat mendirikan tiang di puncak tersebut, bukanlah suatu yang mudah.

Bahkan, proses pendirian tiang dan pengibaran membutuhkan waktu yang lama. Sejak kemarin warga mulai mendirikan tiangnya.

Dari pantauan MURIANEWS, dari pagi tadi puluhan warga secara bergantian mencoba mendirikan tiang bendera di atas puncak. Berulang kali warga sempat gagal mendirikan tiang dengan diameter cukup besar dan panjang itu.

[caption id="attachment_249323" align="alignleft" width="1280"] Warga menghormat merah putih yang berhasil dikibarkan di puncak Cangkraman Patiayam. (MURIANEWS/Yuda Auliya Rahman)[/caption]

Warga terlihat tak menyerah, dan terus mencoba dengan berbagai cara agar sang merah putih bisa berkibar. Akhirnya, perjuangan warga tak sia-sia tepat pukul 17.00 WIB tiang bendera mampu berdiri dan bendera merah putih pun akhirnya berkibar.

Baca: Upacara Sumpah Pemuda Ala Ganjar di Kantor Gubernuran
Baca: Upacara Sumpah Pemuda Ala Ganjar di Kantor GubernuranKepala Desa Terban, Supeno mengatakan, pengibaran bendera merah putih tersebut bertujuan untuk membangkitkan semangat juang warganya. Selain itu, juga untuk mengenang jasa pahlawan yang lebih hebat dibanding perjuangan kali ini."Dengan sangat bersusah payah, mendirikan tiangnya saja mulai kemarin sore sampai malam, mulai pagi tadi kami mulai lagi. Sulitnya medan di atas puncak memang membuat pendirian tiang untuk mengibarkan bendera cukup lama. Tapi akhirnya bisa berdiri dan berkibar," katanyaIa berharap, masyarakat termasuk pemuda yang merupakan generasi penerus bangsa bisa memiliki daya juang patriotisme dan cinta Tanah Air. Pihaknya akan terus merawat bendera tersebut agar tetap berkibar di atas puncak Cangkraman Patiayam."Jangan sampai tergerus dengan budaya lain, karena Indonesia punya budaya sendiri," pungkasnya. Reporter: Yuda Auliya RahmanEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler